Gunung Agung Kritis, Ini Cara Menteri Arief Tangani Turis
Reporter
Yohanes Paskalis
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 30 September 2017 16:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai pemberitaan mengenai travel warning alias peringatan keselamatan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bali, dapat merugikan sektor pariwisata. Kabar travel warning itu muncul seiring peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Agung.
"Itu merugikan Indonesia. Kalau ngomong soal travel warning terus, orang yang tadinya tidak (terpengaruh) travel warning jadi (ikut) warning," kata Arief saat ditanyai di gedung Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sabtu, 30 September 2017.
Dia pun memastikan pemerintah telah menyiapkan skenario evakuasi untuk menghadapi potensi erupsi. Namun, Arief menolak membeberkan rencana evakuasi tersebut dengan alasan yang bersifat psikologis.
"Info-info itu tidak harus kita sampaikan. Kita pikirkan secara detail (rencana evakuasi) tapi kalau diumumkan jadi horor," tuturnya.
Arief pun mengklaim belum menemukan indikasi pembatalan rencana berwisata ke Bali dari para wisatawan. Dalam kasus Gunung Agung, Kemenpar memang menyiapkan tim crisis center untuk mengawasi status keamanan para pelancong tersebut. "Sampai saat ini belum ada cancellation (pembatalan)."
Pemerintah tengah siaga menghadapi peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Agung di Bali. Kementerian Perhubungan pun menyiapkan rencana evakuasi yang berhubungan dengan manajemen penerbangan, serta penanganan calon penumpang pesawat di Bali.
Rencana antisipasi letusan Gunung Agung ini masih bisa berubah berdasarkan perkembangan situasi dan arahan Presiden Joko Widodo.
YOHANES PASKALIS PAE DALE