TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat menganggap kegagalan Kementerian Pertanian mengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur untuk memenuhi kebutuhan daging nasional adalah sebuah kecerobohan.
“Ini satu kesalahan fatal,” kata anggota DPR dari Partai Golkar, Firman Soebagyo, kepada Tempo hari ini, Selasa, 19 Januari 2016.
Menurut Wakil Ketua Badan Legislatif DPR ini, baik Kementerian Pertanian maupun PT Pelni harus bertanggung jawab atas kegagalan itu. Kedua pihak seharusnya berkoordinasi lebih baik sehingga tidak ada alasan Pelni memberikan jadwal terlalu mepet dan Kementerian Pertanian tak bisa membawa sapi ke Jawa.
Baca: Sambut Kapal Sapi, Jokowi: Ongkos Turun Drastis!
Firman mengatakan kecerobohan itu disebabkan kedua instansi menyepelekan mandat Presiden Joko Widodo. “Kalau tidak, tidak mungkin ini terjadi,” ujarnya.
Kapal khusus pengangkut ternak yang dikelola Kementerian Pertanian untuk memasok sapi ke Jawa sudah dua kali kembali dari NTT dalam keadaan kosong. Kementerian justru menyalahkan Pelni sebagai operator kapal dengan alasan jadwal terlalu mepet sehingga sapi tak termuat ketika kapal berangkat.
Baca:
Tak Dapat Sapi, Kapal Ternak Jokowi Pulang Tangan Kosong
Kapal Sapi Jokowi Kosong, Dharma Jaya: Kami Tak Dilibatkan
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian Fini Murfiani menuturkan, pada pelayaran kedua ini, Pelni baru menginfokan pada 18 Desember 2015. “Ini terlalu mepet,” tuturnya. Ia mengatakan perlu waktu hingga dua minggu untuk mempersiapkan sampai berangkat.
Baca: Kapal Sapi Jokowi Kosong, Kementan: Jadwal Pelni Terlalu Mepet
MAYA AYU PUSPITASARI