TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Daerah Dharma Jaya Marina Ratna D. Kusumajati menyesalkan kerugian pemerintah gara-gara kapal pengangkut sapi dari Nusa Tenggara Timur berlayar kosong sampai Jakarta.
Menurut Marina, masalah itu tak terjadi jika Kementerian Pertanian memberi kesempatan kepada badan usaha milik Pemerintah DKI Jakarta yang dikelolanya ikut memanfaatkan kapal ternak yang diadakan atas perintah Presiden Jokowi itu. Namun, sejak kapal beroperasi Desember lalu, Kementerian Pertanian tak pernah mau berkomunikasi dengan Dharma Jaya.
“Masalah ini harus diselesaikan. Karena Dharma Jaya tak dikasih kesempatan, ya, kapal kosong,” kata Marina kepada Tempo hari ini, Selasa, 19 Januari 2016.
Baca:
Tak Dapat Sapi, Kapal Ternak Jokowi Pulang Tangan Kosong
Presiden Jokowi Resmikan Tiga Kapal Pengangkut Ternak
Marina menjelaskan, ketika pelayaran pertama kapal pada awal Desember lalu, Bulog yang diberi kesempatan mengangkut sapi. “Bulog kan tidak biasa mengurusi sapi,” ucapnya. Hingga pelayaran kedua bulan ini, Dharma Jaya juga tak pernah dilibatkan. Padahal Dharma Jaya sudah memiliki pasokan sapi di Nusa Tenggara Timur. "Butuh dua minggu untuk ngumpulin sapi."
Marina menerangkan kebutuhan sapi di pasar tradisional Jabodetabek per hari sebanyak 650 ekor atau sekitar 150 ton. Jumlah itu sama dengan 97 persen dari total jumlah sapi impor yang 3 persennya sapi lokal.
Dharma Jaya, Marina meneruskan, bertugas memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi di 159 pasar yang dikelola PD Pasar Jaya. Dharma Jaya juga sudah mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur pada Desember lalu untuk memenuhi kebutuhan Ibu Kota.
Baca:
Sambut Kapal Sapi, Jokowi: Ongkos Turun Drastis!
Daging Sapi dan Permasalahannya
Marina berharap, BUMN dan BUMD yang menangani pasokan daging diberi kesempatan untuk memanfaatkan kapal sapi itu. Sebab, angkutan disubsidi dari biaya normal Rp 1,8 juta per ekor menjadi hanya Rp 500 ribu. Jadi Dharma Jaya akan bisa menjual daging seharga Rp 38 ribu per kilogram sapi hidup ke pasaran. “Kalau kapal digunakan untuk mengangkut sapi milik pedagang swasta, yang untung bukan masyarakat, dong,” ucapnya.
JOBPIE SUGIHARTO