TEMPO.CO, Jakarta - Vladivostok yang terhubung dengan Pelabuhan Sakaiminato dan Tottori di Jepang menjadi jalur masuk berbagai produk asal Indonesia, seperti teh, kopi, kertas, karet, furnitur, komoditas perikanan, dan minyak kelapa sawit ke pasar Rusia.
Kota Vladivostok yang letaknya dekat dengan Korea Selatan dan Jepang merupakan alternatif jalur masuk produk Indonesia ke pasar Rusia dan Eropa, demikian keterangan KBRI Moskow yang diterima Antara, Jumat, 4 September 2015. Dengan demikian, barang-barang dari Indonesia lebih cepat dan mudah diperoleh di Rusia, kata Duta Besar RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun.
Dubes Oratmangun dan Atase Perdagangan Heryono Hari Prasetyo berkunjung ke Vladivostok, kota pelabuhan di ujung timur Rusia yang berjarak delapan jam terbang dari Moskow, pada 2-5 September 2015.
Kehadiran Dubes di Vladivostok adalah untuk menghadiri Eastern Economic Forum (EEF), forum ekonomi besar yang dibuka Presiden Rusia Vladimir Putin dan dihadiri lebih 10.000 hadirin dari 32 negara di Asia Pasifik termasuk Cina, Jepang, Korea, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu, acara juga dimanfaatkan untuk soft launching Rumah Indonesia, yakni ruang pameran komoditas dan produk Indonesia yang menempati sebagian kantor Konsul Kehormatan RI di Vladivostok di Captain Shefner, Vladivostok, Rusia.
Di dalam Rumah Indonesia dipamerkan beberapa sampel produk dari Tanah Air, antara lain kopi luak, teh, mi cepat saji, minyak goreng, berbagai bumbu rempah, dan beberapa consumer goods lain.
Kehadiran Rumah Indonesia di Vladivostok juga sudah diberitakan majalah setempat, Window to the Asia Pacific Region. Pemimpin redaksi majalah itu, Valentina Bratchokova, yang hadir pada soft launching menyerahkan fotokopi majalah yang menampilkan rubrik mengenai Indonesia, termasuk profil Dubes RI Djauhari Oratmangun dan Konsul Kehormatan Maria Chuprina.
Dubes Djauhari Oratmangun mengatakan peresmian Rumah Indonesia ini menjadikan Vladivostok sebagai showroom produk dan komoditas Indonesia di kawasan timur Rusia, selain sebagai pusat informasi di bidang perdagangan, pariwisata dan investasi. Karena letaknya yang sangat strategis, diharapkan Vladivostok dapat menjadi salah satu pintu gerbang utama produk Indonesia untuk pasar Rusia dan juga ke Eropa.
Atase Perdagangan RI di Rusia Heryono Hari Prasetyo menjelaskan Rumah Indonesia diprioritaskan untuk melaksanakan fungsi perdagangan karena interaksi Indonesia dengan Vladivostok memang lebih difokuskan di bidang ekonomi perdagangan.
Produk asal Indonesia yang sudah terdapat di Vladivostok umumnya diangkut dari Pelabuhan Donghae di Korea Selatan yang terhubung dengan Pelabuhan Sakaiminato (Jepang), Tottori (Jepang), dan Vladivostok (Rusia).
Pasokan barang juga dapat dilakukan melalui jalur udara dari Seoul, Korea Selatan, yang memiliki frekuensi penerbangan ke Vladivostok delapan kali per hari dengan waktu tempuh hanya dua jam.
ANTARA