TEMPO.CO, Jakarta - Tim Tujuh yang membahas rekomendasi kawasan infrastruktur Selat Sunda memastikan pengembangan kawasan akan digabung dengan pembangunan jembatan. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan seluruh anggota tim sudah menyepakati hal tersebut.
"Kami sepakat proyek ini terus berlanjut dan setidaknya akan ada satu pertemuan lagi untuk mencapai keputusan final," kata Hidayat saat ditemui setelah rapat Tim Tujuh di Kementerian Pekerjaan Umum pada Senin, 6 Agustus 2012.
Menurut Hidayat, saat ini yang belum disepakati adalah penggarap studi kelayakan proyek tersebut. Hal ini baru akan diputuskan pada rapat selanjutnya.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Armida S. Alisjahbana, serta Menteri Perhubungan Ervert Ernest Mangindaan ogah berkomentar. Mereka malah mendapuk Hidayat mewakili berbicara.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan akan ada perjanjian kerja sama sendiri antara pemerintah dan konsorsium PT Graha Banten Lampung Sejahtera. Selain itu, ada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga menampung kepentingan pemerintah dan konsorsium.
"Di dalam perjanjian kerja sama tersebut akan mengakomodasi keinginan pemerintah dengan pelaksana," kata Djoko. Perjanjian akan dibahas dalam pertemuan selanjutnya.
Kemungkinan besar studi kelayakan proyek tersebut tetap dikerjakan oleh PT Graha Banteng Lampung Sejahtera. Perusahaan milik taipan Tommy Winata ini memang ngotot untuk mengerjakan proyek triliunan rupiah tersebut.
SYAILENDRA
Berita Populer:
Begini Pesawat NASA Mendarat di Mars
Pertemuan KPK-Polri Berakhir Buntu
Jalur Trans Kalimantan Rusak 104 Km
Rumah Mewah Para Atlet Olimpiade
Indonesia Punya Lima Kapal Selam pada 2020
Pria Penyerang Kuil Sikh Bekas Serdadu Rasis