TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa kembali mengangkat usulan pembangunan Jembatan Selat Sunda. Wacana tersebut kembali diungkit saat ia membicarakan soal Jalan Tol Trans Sumatera.
Hatta mengatakan kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera juga bisa meningkatkan perekonomian. Sejumlah kajian pun telah memperhitungkan bahwa kehadiran jalan bebas hambatan itu berkontribusi terhadap peningkatan PDB sekitar 900-1.200 triliun, dengan asumsi ada peningkatan investasi di infrastruktur dan komoditas-komoditas andalan Sumatera.
Artinya, konektivitas itu bisa memberikan efek pengganda yang sangat dahsyat. "Bisa dikatakan yang tadinya Pulau Sumatera ini baru bangun masih menggeliat ini bisa lari dengan adanya jalan-jalan tol ini," tutur Hatta, dalam webinar, Kamis, 9 September 2021
Selain PDB yang meningkat, Hatta Rajasa menyebut ada empat manfaat dari terbangunnya jalan tol yang direncanakan membentang dari Lampung hingga ke Banda Aceh tersebut. Misalnya, tingginya potensi investasi di daerah. Ia meyakini dengan pembangunan Jalan Tol dan feedernya ke daerah, maka potensi daerah bisa digali.
Selanjutnya, terbangunnya simpul-simpul logistik juga akan memperlancar pasokan dan akhirnya dapat menekan biaya logistik. Kehadiran jalan bebas hambatan itu juga bisa meningkatkan kunjungan wisata di Sumatera.
Berikutnya, adanya infrastruktur yang diperkirakan membutuhkan biaya investasi hingga sekitar Rp 547 triliun itu akan menumbuhkan kawasan perekonomian dan pusat pemukiman baru yang lebih modern. Pada akhirnya keseluruhan pembangunan infrastruktur itu diprediksi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Seiring dengan itu, menurut Hatta, Jembatan Selat Sunda tetap diperlukan untuk mengembangkan perekonomian di pulau Sumatera. "Potensi ini akan lebih optimal apabila jembatan selat Sunda dibangun sehingga akan mendorong migrasi industri di Jawa yang padat menuju ke Sumatera," ujarnya.