TEMPO Interaktif, Helsinki -Nokia berencana kembali memasuki pasar telepon seluler pintar Amerika Serikat awal tahun depan dengan varian terbaru berbasis Windows, Lumia. "Perhatian kami kini hanya untuk kembali dan menumbuhkan pangsa pasar secara signifikan," kata CEO Nokia Stephen Elop, seperti dikutip Bloomberg.
Kemarin Nokia mengungkapkan rencana peluncuran Windows Phone setelah 10 tahun lebih menjual ponsel dengan sistem operasi yang mereka buat sendiri, Symbian. Karena itulah Nokia kehilangan US$ 85 miliar di pasar Amerika sejak Apple Inc memperkenalkan iPhone pada 2007.
Lembaga riset Strategy Analytics menyatakan pangsa pasar Nokia anjlok dari urutan pertama ke urutan ketiga setelah Samsung dan Apple. Meski demikian, perusahaan yang berbasis di Espoo, Finlandia, ini tetap menjadi produsen ponsel terbesar, termasuk segmen ponsel murah (low end), yang menyumbang setengah dari pendapatan mereka.
Pekan ini Nokia akan menjual Lumia 800 seharga 420 euro dan Lumia 710 seharga 270 euro. Elop mengatakan pihaknya siap bersaing dari sisi harga dan kualitas. "Lebih dari sekadar diferensiasi, kami mengincar keuntungan lebih," kata dia.
Tapi para investor ragu akan rencana ini. Sejak Februari, saham Nokia anjlok 43 persen di bursa saham Helsinki, saat Elop mengumumkan kerja sama dengan Windows dan meninggalkan Symbian. Kemarin saham mereka juga turun 5,2 persen ke level 4.62 euro. Para investor pesimistis Nokia bisa membuat ponsel pintar yang kompetitif pada musim liburan mendatang.
FERY FIRMANSYAH