TEMPO Interaktif, Jakarta -Komisi Energi DPR RI akhirnya setuju menambah volume bahan bakar minyak bersubsidi. Cadangan BBM bersubsidi telah menipis akhir tahun ini. "Komisi VII DPR RI menyetujui penambahan volume BBM bersubsidi pada tahun 2010," ujar pimpinan sidang Teuku Riefky Harsa, Kamis (9/12).
Dewan menyepakati tambahan BBM bersubsidi sebesar 1.874.722 kilo liter. Ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM hingga akhir 2010 sesuai dengan perhitungan yang diajukan oleh pemerintah sebelumnya.
Perinciannya, kuota subsidi untuk premium bertambah 1.675.769 kiloliter dan solar bertambah 1.609.188 kiloliter. Sebaliknya, subsidi untuk minyak tanah dikurangi sebesar 1.410.235 kiloliter.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita Herawati Legowo, mengaku lega dengan pengabulan permohonan tambahan kuota tersebut."Kalau tidak disetujui kita tidak bisa distribusikan BBM subsidi. Ini sudah disetujui berarti distribusi akan kembali normal," kata dia.
Menurut Evita, pihaknya akan langsung menyalurkan BBM subsidi seperti biasa kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Mengenai teknis distribusi, ia menjelaskan sama seperti biasanya melalui Pertamina dengan pengawasan dan pengendalian yang dilaksanakan oleh BPH Migas.
Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas),Tubagus Haryono yang sempat diusir oleh DPR saat rapat kerja berlangsung tadi menanggapi dengan santai hasil ketukan palu oleh DPR hari ini."Itu kan angkanya sama persis sama yang kita ajukan dulu, premium, solar dan minyak tanahnya kan," ujarnya sambil tertawa.
Tubagus mengaku puas dengan putusan yang diambil bersama antara DPR dan Pemerintah pada sore hari ini."Dengan begitu tidak akan terjadi rush lagi masyarakat, masyarakat tidak perlu khawatir lagi karena kuota cukup sampai akhir tahun ini," katanya.
GUSTIDHA BUDIARTIE