TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang baru dilantik Hadi Purnomo menetapkan lima program yang akan menjadi prioritas utama dalam program 100 hari. Hadi dilantik menggantikan Anwar Nasution yang habis masa jabatannya tahun ini.
Mantan Direktur Jenderal Pajak itu mengatakan program pertama yakni menjadikan pemeriksaan BPK menjadi electronic audit (e-audit) dengan sinergi pada subjek pemeriksaan (auditee).
"Data auditee akan kami kumpulkan sehingga bisa menjadi acuan untuk e-audit," jelasnya usai dilantik di Mahkamah Agung hari ini.
Program kedua yakni meningkatkan laporan BPK dengan sinergi audit internal, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Daerah, dan Inspektorat Jenderal. Menurut Hadi, dengan kerja sama itu BPK bisa meminta kejelasan atas hasil audit.
"Internal audit wajib diserahkan ke BPK," kata Hadi.
Sementara program ketiga yaitu sinergi dengan lembaga tinggi negara seperti Presiden, DPR , dan DPD sehingga terjadi kerja sama yang baik. Program keempat, adalah memperbaiki internal BPK dengan meningkatkan sumber daya manusia dan teknologi informasi. Program terakhir ialah melanjutkan program-program yang telah ada sebelumnya.
RIEKA RAHADIANA