Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Indonesia Waspadai Harga Minyak

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia mengantisipasi kebijakan moneter ke depan dengan penuh kewaspadaan. Menurut Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Made Sukada, sikap hati-hati perlu terus dilakukan untuk meminimalkan tekanan inflasi sebagai dampak dari terus melambungnya harga minyak, yang kini mendekati US$ 100 per barel.Made mengatakan dampak lonjakan harga emas hitam adalah tingginya tekanan pada laju inflasi. Sebab, kenaikan itu mendorong kenaikan harga barang kebutuhan lainnya. "Maka ini sangat perlu diwaspadai," tuturnya kepada Tempo kemarin.Terlebih, ujar dia, volatilitas harga minyak dunia cukup tinggi. Minyak dunia secara bertahap bisa turun drastis, tapi kemudian bisa naik lagi. "Situasinya penuh ketidakpastian," ujarnya.Made menambahkan, kehati-hatian bank sentral dalam menanggapi tren harga minyak dunia sudah tampak dalam kebijakan moneter terakhir pada Oktober lalu. Saat itu Bank Indonesia memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) pada posisi 8,25 persen. "Kami akan terus memantau perkembangan harga minyak dunia ke depan," ujarnya.Apakah itu berarti bank sentral akan tetap menahan BI Rate 8,25 persen pada Desember? Made enggan menjawab. "It's too early," ucapnya singkat.Made hanya memastikan bahwa imbas naiknya harga minyak dunia terhadap inflasi nasional belum mengkhawatirkan. Inflasi tahun ini ataupun tahun depan diyakini masih dalam koridor target Bank Indonesia, yakni masing-masing sebesar 6 plus minus 1 persen dan 5 plus minus 1 persen.Ekonom Citigroup, Anton Gunawan, pun sependapat kenaikan harga minyak belum banyak berpengaruh terhadap inflasi. "Efeknya ada, tapi tidak terlalu besar," kata dia.Menurut dia, inflasi tak akan naik tajam hingga dua digit seperti tahun 2005 karena janji pemerintah tak menaikkan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak bersubsidi. Dia memperkirakan tahun ini inflasi bakal berada di kisaran 6,5-6,6 persen. Sedangkan tahun depan inflasi berkisar 7 persen.Anton menilai efek harga minyak dunia secara langsung pada industri belum secara signifikan diikuti oleh kenaikan harga-harga barang. Produsen dari industri manufaktur pun, menurut dia, belum terlihat melakukan penyesuaian karena kenaikan harga minyak baru terjadi mulai Oktober-November.Dia lebih menyarankan Bank Indonesia mewaspadai nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika dalam jangka pendek adalah kurs. "Bank Indonesia perlu menjaga agar rupiah lebih kuat di 9.100," kata Anton.Pandangan berbeda disampaikan oleh ekonom Standard Chartered Bank, Fauzi Ichsan. Menurut dia, kenaikan harga minyak secara otomatis akan menekan inflasi. Kalangan industri pun pasti akan menaikkan harga barang karena ongkos produksi mereka naik. "Konsekuensinya, ada kemungkinan Bank Indonesia memangkas tingkat bunga semakin kecil," kata Fauzi.Pada Desember nanti, Fauzi memprediksi Bank Indonesia akan kembali menahan BI Rate 8,25 persen. Pada triwulan pertama 2008, menurut dia, bank sentral itu mulai menurunkan suku bunga acuan tersebut.AGOENG WIJAYA | AGUS SUPRIYANTO
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

21 jam lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

1 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

1 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).