Dialog Direksi-Karyawan TVRI Ricuh

Reporter

Editor

Jumat, 16 Maret 2007 00:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dialog karyawan dengan jajaran direksi TVRI kemarin berakhir ricuh. Bentrok fisik nyaris terjadi antara karyawan dengan petugas keamanan di aula TVRI, Senayan, Jakarta. Dialog itu dimaksudkan untuk menjelaskan kondisi TVRI kepada karyawannya. Sejak dialog dibuka, karyawan meneriaki direksi agar turun dari jabatannya. Ketika Direktur Program dan Pemberitaan Rully C Iswahyudi melakukan presentasi, karyawan meneriakinya dan meminta presentasi dihentikan. Karyawan menilai, direksi tidak bisa melaksanakan fungsinya. “Kompetensi mereka rendah,” kata karyawan bagian musik, Alamudi. Selama ini, TVRI adalah lembaga penyiaran yang siarannya terlalu didominasi dialog dan program yang diputar ulang. “Ketika banyak kecelakaan pesawat terbang, TVRI tidak menyiarkan,” kata Alamudi.Jajaran direksi belum sempat memberikan tanggapan atas pernyataan karyawan, ketika salah satu karyawan menyuruh jajaran direksi keluar aula. “Ini adalah rumah kami, direksi harap keluar,” kata seorang karyawan, Muhammad Yusuf. Menurut Public Relation Officer TVRI Pipiet Irianto, tuntutan mundur direksi itu karena direksi dinilai bukan orang yang memiliki kemampuan di bidang penyiaran. Ketidakmampaun direksi ini salah satunya adalah banyaknya program yang diputar ulang.“Jadi kalau mau lihat artis yang sudah mati menyanyi, lihatlah di TVRI,” kata dia. Contoh lain adalah soal penyiar. Salah satu penyiar, Doni Kumanhadji mengatakan, seharusnya ada penyiar rangkap untuk mengatisipasi jika penyiar utama tidak bisa siaran. Namun, kat Doni, jajaran direksi justru merampingkan jumlah karyawan penyiar. Dari 32 penyiar, Direktur Program dan Pemberitaan TVRI memangkas penyiar menjadi 12 orang. Ketidakharmonisan antara karyawan dengan jajaran direksi sebenarnya sudah berlangsung lama. “Kami hanya memanfaatkan momentum ini,” kata Doni. Sebelum kericuhan terjadi, Rully C Iswahyudi mengakui adanya pemangakasan penyiar itu. "Kami ingin kerja yang efisien," kata dia. Sebab 32 penyiar itu tidak efisien. Pemutaran siaran ulang sendiri telah terjadi sejak September lalu. “Sampai Febuari 2007, siaran ulang naik hingga 50 persen, karena kekurangan dana,” kata Rully. Ketika direksi dilantik Agustus 2006 lalu, kas TVRI hanya Rp 800 juta. Sehingga TVRI kurang bisa memproduksi program. Menurut Direktur Keuangan Antar MT Sianturi, pendapatan TVRI hanya mencapai Rp 389 miliar. Dari jumlah itu, Rp 260 miliar dari APBN. Sisanya Rp 129 miliar dari non-APBN. “Jumlah itu untuk TVRI seluruh Indonesia, jadi sangat kurang,” kata Antar.Karena itu, kata Antar, untuk pengeluaran rutin tahunan, TVRI menghabiskan dana Rp 477 miliar. Selain itu, TVRI harus membayar tagihan listrik Rp 2,5 miliar per bulan. Belum lagi cicilan utang peralatan sejak 1999, biaya sewa satelit, biaya pemeliharaan alat dan lain-lain. Total pengeluaran mencapai Rp 558 miliar per tahun. “Kami tekor,” katanya. Muhammad Nur Rochmi

Berita terkait

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

10 Juni 2022

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

Perpanjangan masa jabatan Dewan TVRI dilakukan karena proses seleksi calon anggota Dewas LPP TVRI periode 2022-2027 belum rampung.

Baca Selengkapnya

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

24 Agustus 2021

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup

Baca Selengkapnya

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

24 Agustus 2021

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

4 Februari 2020

Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW 2020-2022) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

3 Februari 2020

Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka

Baca Selengkapnya

Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

31 Januari 2020

Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

Dewan Pengawas TVRI telah resmi meminta Dewan Direksi mencari pengganti Helmy Yahya.

Baca Selengkapnya

Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

28 Januari 2020

Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

Pembawa acara kondang, Helmy Yahya, menceritakan kisahnya sebelum menempati posisi direktur utama di Televisi Republik Indonesia alias TVRI.

Baca Selengkapnya

Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

28 Januari 2020

Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menjadwalkan rapat dengar dengan bekas Direktur Utama Televisi Republik Indonesia alias TVRI, Helmy Yahya

Baca Selengkapnya

Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

17 Januari 2020

Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

Helmy Yahya diberhentikan dari jabatan Direktur Utama TVRI oleh dewan pengawas penyiaran publik Intip berbagai

Baca Selengkapnya

Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

16 Desember 2019

Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

Dewan Pengawas TVRI mengoreksi cuitan anggota BPK Achsanul Qosasi ihwal prestasi Helmy Yahya.

Baca Selengkapnya