Penjelasan BI tentang 7 Days Repo Rate 4,75 Persen

Reporter

Editor

Sugiharto

Sabtu, 17 Desember 2016 07:00 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan bawhwa beberapa pertimbangan BI untuk tetap mempertahankan suku bunga 7 days repo rate di angka 4,75 persen.

Menurut Perry, keputusan Bank Sentral Amerika The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, terlebih dahulu diantisipasi oleh Bank Indonesia. BI lebih memilih untuk mempertimbangkan pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen yang memberi sinyal lebih logis, tentang kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed yang tak hanya akan dinaikkan dua kali tahun depan, tapi bisa naik hingga tiga kali.

“Tentu saja ini akan kami pantau terus. Tapi yang kami pertimbangkan adalah situasi global, khususnya kebijakan di Amerika, baik yang khususnya terkait Fed Fund Rate atau kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah. Itu yang pertama,” kata Perry Warjiyo di Komplek Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Desember 2016.

Baca: BI: Pecahan Uang Baru Tidak Gampang Dipalsu

Selain mempertimbangkan situasi global, BI juga mempertimbangkan kondisi dalam negeri. Beberapa patokan pertumbuhan ekonomi juga masih dalam perkiraan BI, antara lain terkendalinya inflasi, dan stabilitas makro ekonomi serta sistem keuangan yang tetap terjaga. Namun Dewan Gubernur BI juga perlu mengantisipasi rencana kenaikan tarif, terutama rencana kenaikan tarif listik tahun depan, yang masih perlu diwaspadai dan diantisipasi. “Dua hal itu yang menjadi pertimbangan BI. Tapi bukan berarti pemerintah tidak memperhatikan pertumbuhan ekonomi,” kata Perry.

Simak: Suku Bunga The Fed Naik 2017, Ini Antisipasi BI

Perry menambahkan pihaknya akan terus menyeimbangkan kepentingan mengenai stabilitas sistem makro keuangan dan mengoptimalkan dukungan BI terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal itu dilakukan dengan cara mengoptimalkan bauran beberapa kebijakan moneter, makro prudensial dan sistem pembayaran.

“Instrumen bauran kebijakan BI yang lain seperti sistem likuiditas, makro prudential, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, itu juga masih diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Itu esensi yang kemarin kita sepakat,” kata dia.


DESTRIANITA

Berita terkait

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

17 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

6 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

6 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

7 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

7 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

7 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya