Diberi Diskon Pasang Listrik, Pengusaha Pilih Tarif Turun

Reporter

Kamis, 17 Maret 2016 21:52 WIB

Ilustrasi tagihan listrik, pulsa listrik, kenaikan tarif listrik. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Deddy Wijaya mengatakan diskon 20 persen yang diberikan PT PLN buat industri yang ingin menambah daya belum cukup untuk mendorong pengembangan industri. “Saya kira itu sebagai perangsang saja,” kata dia pada Tempo, Kamis, 17 Maret 2016.

Deddy mengatakan, langkah yang paling pas saat ini justru menurunkan tarif listrik mengikuti penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Bahan baku pokok untuk listrik sudah turun banyak, sudah seabrek-abrek, demikian juga batu-bara turunnya luar biasa. Seharusnya tarif listrik juga harus turun,” kata dia.

Menurut Deddy, dengan tarif listrik yang ada saat ini, industri dengan kemampuan modal yang cukup masih memilih membangun pembangkit listrik sendiri karena biayanya jauh lebih murah dari pada mengandalkan listrik PLN. "Kalau produksi sendiri sekarang kira-kria per KWh hanya sekitara Rp 800 lebih, kalau dengan listrik PLN sudah mendekat Rp 1.200,” kata dia.

Deddy mengatakan, penurunan tarif listrik itu dibutuhkan utnuk menambah daya saing industri dalam negeri. Dia beralasan, subsidi pemerintah untuk BBM sudah juga sudah relatif longgar dengan turunnya harga minyak mentah dunia.

PT PLN dalam siaran persnya 16 Maret 2016 yang dikutip dalam situsnya mengumumkan pemberian diskon hingga 20 persen untuk biaya sambungan untuk pelanggan bisnis dan industri dengan daya antara 100-200 kilo Volt Ampere. Pemberian diskon itu diberikan dengan alasan, kebanayakn konsumen golongan bisnis dan industri merupakan jenis usaha pemula yang secara aktif mampu menggerakkan perekonomian.

Dalam rilisnya pertengahan Februari 2016 lalu, PLN mencatat pertumbuhan penjualan listrik pada Januari menembus 7,4 persen dibandingkan penjualan listrik sebulan sebelumnya. Pertumbuhan itu diklaimnya relatif tinggi karena sepanjang 2015, pertumbuhan penjualan listrik tidak pernah melebihi 3,7 persen. Total Terra Watt Hour (TWh) yang terjual pada Januari 2016 adalah sebesar 17,57 TWh sementara pada Januari 2015 penjualan hanya dikisaran 16,34 TWh.

PLN mencatat salah satu segmen penjualan listrik yang tumbuh adalah pelanggan listrik golongan industri yang meningkat 2,28 persen. Pada Desember 2015, penjualan listrik golongan industri sempat turun hingga minus 4,31 persen. Pertumbuhan penjualan listrik juga terjadi pada pelanggan golongan industri besar meliputi industri tekstil, ban, semen, baja, elektornik, serat sintetis, dan kimia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

6 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

13 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

15 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

17 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

18 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

18 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya