Bandara Pekanbaru Klaim Rp 4 Miliar Hilang Akibat Asap

Reporter

Kamis, 8 Oktober 2015 08:00 WIB

Kabut asap yang menyelimuri bandara Internasional Kuala Lumpur, Sepang, Malaysia, 27 September 2015. Pembakaran hutan ilegal di wilayah Sumatra dan Kalimantan telah menyelimuti beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sejak beberapa pekan. AP/Joshua Paul

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mengklaim pendapatan sebesar Rp 4 miliar hilang begitu saja karena maskapai membatalkan kedatangan dan keberangkatan penerbangan akibat kabut asap kebakaran menyelimuti Sumatera.

"Kita sudah mendapat gambaran kerugian Angkasa Pura selaku pengelola bandara dari mulai awal sampai akhir bulan sekitar Rp 4 miliar," kata Kepala Divisi Pelayanan dan Operasional Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Hasturman Yunus, di Pekanbaru, Rabu, 7 Oktober 2015.

Ia menjelaskan, kehilangan pendapatan ini dialami selama satu bulan penuh --September 2015-- dimulai dengan adanya gangguan pendaratan pesawat dalam sehari, hingga bandara lumpuh total saat tidak ada satu pun pesawat yang mendarat atau lepas landas.

Angka kehilangan pendapatan itu dihitung dari data kerugian yang telah diberikan, seperti Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) terminal domestik sebesar Rp 45 ribu per penumpang dan terminal internasional Rp 150 ribu per penumpang.

"Aturan satu pesawat penumpangnya 100 orang itu berangkat, tapi karena asap tak jadi berangkat. Maka, kita jadi loss revenue. PJPU sudah termasuk dalam tiket, jadi dipulangkan dan kita tidak dapat apa-apa," kata dia.

Padahal, bandara harus tetap mengeluarkan biaya listrik dan pendingin udara agar calon penumpang merasa nyaman.

"Informasi saja bahwa kita mengeluarkan biaya listrik satu hari itu sebesar Rp 75 juta untuk bandara. Belum lagi dari pendapatan pesawat mendarat, parkir, pemakaian garbarata, konter check-in, dan semua ada biayanya. Jika ditotal sekitar Rp 4 miliar," kata dia.

Sebelas maskapai beroperasi melalui bandara ini. Sebelas maskapai itu adalah Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air, dan Malindo Air.




ANTARA

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

11 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

13 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

15 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

22 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

23 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

4 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya