BPS: Sepak Bola Turut Andil Tumbuhkan Perekonomian

Reporter

Selasa, 15 September 2015 22:06 WIB

Pesepak bola Persebaya Surabaya, Greg Nwokolo (kanan) berusaha melewati hadangan penjaga gawang Mitra Kukar, Joice Sorongan, dalam kompetisi sepak bola Indonesia Super League (ISL) 2014 di Surabaya. ANTARA/M. Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya – Bergulirnya turnamen Piala Kemerdekaan diyakini dapat berkontribusi dalam menumbuhkan perekonomian di Jawa Timur. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur M. Sairi Hasbullah menyatakan, pertandingan sepak bola akan menggerakan ekonomi kerakyatan.

“Memang tidak berhubungan langsung dengan inflasi atau Indeks Tendensi Konsumen (ITK), namun bisa luar biasa menggerakkan aktivitas ekonomi rakyat,” ujarnya kepada Tempo di kantornya, Selasa, 15 September 2015. Pernyataannya itu menanggapi penjelasan Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengenai dampak pelarangan pertandingan sepak bola.

Sebelumnya Soekarwo meminta agar pemerintah pusat tidak melarang lagi pertandingan sepak bola pascapembekuan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, 17 April lalu. Menurutnya, larangan itu justru menimbulkan rendahnya optimisme masyarakat terhadap perekonomian, khususnya di Jawa Timur.

"Berdasarkan data Bank Indonesia pada akhir triwulan I, inflasi Jawa Timur naik karena larangan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang rapat di hotel dan larangan untuk main sepak bola," katanya di Hotel Bumi, Senin, 14 September lalu. Indeks Tendensi Konsumen Jawa Timur, kata Soekarwo, menjadi rendah akibat larangan tersebut.

Sairi melanjutkan, gelaran pertandingan sepak bola menggairahkan sektor usaha kecil, mikro, dan menengah, terutama di kalangan masyarakat menengah ke bawah. “Sektor perdagangan bergerak, mulai penjual nasi goreng, bakso, kaos pemain, hingga sektor industri juga. Karena yang diperjualbelikan adalah komoditas industri,” ujarnya.

Ditambah lagi, pertandingan sepak bola yang digelar sebesar Indonesia Super League, mulai penduduk desa sampai kecamatan berbondong-bondong menonton. "Ini potensi besar, karena itu pertumbuhan perekonomian harus dilihat secara menyeluruh,” kata Sairi.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

13 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

5 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

5 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya