Pertumbuhan Ekonomi Turun Lagi di Triwulan II 2015

Reporter

Rabu, 5 Agustus 2015 12:25 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Dr. Suryamin saat pemaparan data Statistik di Gedung Badan Pusat Statistik, Jakarta, Senin (2/1). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2015 mengalami penurunan. Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II sebesar 4,67 persen secara year on year. Pertumbuhan itu melambat dibanding kuartal II 2014 yang tumbuh 5,03 persen dan kuartal I 2015 yang berada di angka 4,72 persen.

"Dibanding negara lain kita masih lebih baik," kata Suryamin di kantor BPS Pusat, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2015.

Suryamin mengatakan beberapa negara mitra dagang Indonesia mengalami stagnasi dan penurunan pertumbuhan. Amerika Serikat, misalnya, pertumbuhannya merosot pada triwulan II 2015 dari 2,9 persen ke 2,3 persen. Lalu Cina mandek di angka 7 persen dan Singapura melemah dari 2,1 persen ke 1,7 persen.

Kendati ada pelemahan, Suryamin menegaskan kalau ekonomi Indonesia jauh dari resesi. Menurut dia, ekonomi bisa disebut resesi minimal selama dua triwulan berturut-turut berada di level negatif. "Sekarang masih di atas 4 persen."

Suryamin mengatakan dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi didorong jasa pendidikan yang tumbuh 12,16 persen. Sedangkan di sisi pengeluaran komponen dengan pertumbuhan tertinggi disumbang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,97 persen.

Sementara itu, struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada kuartal II 2015 didominasi oleh provinsi di Jawa dan Sumatera. Provinsi di Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto, yakni 58,35 persen.

Sedangkan Sumatera sebesar 22,31 persen, diikuti Kalimantan 8,22 persen. PDB atas dasar harga berlaku kuartal II 2015 mencapai Rp 2.866,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.239,3 triliun.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

20 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya