TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) tahun ini menyiapkan dana pembiayaan untuk usaha kecil dan mikro (UKM) sekitar Rp 60 triliun atau naik 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
CEO Regional Office III BSM Oemar Topo mengatakan porsi pembiayaan terbesar didominasi untuk UKM sekitar 80 persen dan sisanya untuk pembiayaan perusahaan. Dia menerangkan pembiayaan yang menyasar pelaku UKM memang harus didampingi secara intensif, baik dari manajemen keuangan dan pertanggungjawaban pembayaran tepat pada waktunya.
Penyaluran pembiayaan kepada pelaku UKM yang selalu meningkat setiap tahun, katanya, harus bekerja sama dengan pusat informasi dan kelompok usaha di masing-masing wilayah. Hal itu dilakukan untuk memantau sejauh mana keseriusan pelaku UKM dalam mengembangkan bisnisnya dengan menambah modal dari lembaga pembiayaan.
“Dengan adanya gedung pusat informasi dan pemberdayaan UKM ini, para perajin logam dapat menperoleh pembinaan dari petugas kantor cabang pembantu BSM. Tahun ini secara nasional pembiayaan kepada UKM sekitar Rp 55 triliun hingga Rp 60 triliun,” kata Oemar di sela-sela acara peresmian gedung Pusat Informasi dan Pemberdayaan Kerajinan Logam Tumang di Boyolali akhir pekan lalu.
Ia mengatakan pembinaan dan pendampingan bagi pelaku UKM meliputi pembinaan produksi, pemasaran, hingga administrasi. Selama ini, ujar Oemar, kelemahan dari pelaku UKM adalah dari sisi administrasi dan manajemen keuangan.
Dia mengatakan kebanyakan pelaku UKM sudah lihai dalam melakukan penjualan antar provinsi, bahkan bisa merambah ke pasar ekspor.
“Kalau produk bagus, pasti ekspor meningkat. Selama ini ekspor jalan terus, tapi saatnya bayar enggak mau bayar. Makanya dari bank ada bimbingan kepada masing-masing nasabah,” ujarnya.
Oemar optimistis dengan pendampingan maksimal kepada pelaku UKM, angka pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) dapat ditekan sekitar 3 persen.
bisnis.com
Berita terkait
Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang
53 hari lalu
Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.
Baca SelengkapnyaAmartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Baca SelengkapnyaJenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati
3 Februari 2024
Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.
Baca SelengkapnyaTerbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil
31 Desember 2023
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).
Baca SelengkapnyaLampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo
10 Desember 2023
BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia
15 November 2023
Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.
Baca SelengkapnyaUndang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil
2 Oktober 2023
Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil
Baca SelengkapnyaHari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro
12 Agustus 2023
BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.
Baca SelengkapnyaPemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar
2 Agustus 2023
Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar
Baca SelengkapnyaRiset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.
Baca Selengkapnya