TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pelayanan PT Angkasa Pura II (Persero) Ituk Heraindri mengatakan akan mempersiapkan peningkatan pelayanan di 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura II.
"Kami ingin siapa pun pengunjung datang tersenyum dengan pelayanan yang kami berikan," ujar Ituk di Jakarta, Selasa, 10 Februari 2015.
Ituk menjelaskan, pada kuartal pertama 2015, fokus peningkatan pelayanan dan keamanan akan dilakukan. Hal itu antara lain mencakup peningkatan kebersihan, penerangan, papan tanda, penyediaan troli, dan penyempurnaan layanan contact centre. Kemudian, pelayanan akan dilanjutkan dengan penataan parkir kendaraan dan arus lalu lintas serta penertiban taksi gelap, calo tiket, dan pedagang asongan.
Pada kuartal kedua, Ituk menuturkan Angkasa Pura II akan memfokuskan pada penyediaan informasi pelayanan bandara yang terintegrasi, implementasi lost and found untuk bagasi penumpang. Selain itu, akan dilakukan perbaikan bandara secara estetika serta peluncuran ruang informasi dan pelayanan pelanggan. "Juga persiapan kultur baru pelayanan, yaitu Smile Airport," katanya. Melalui kultur Smile Airport, pengunjung diharapkan puas dan tersenyum dengan pelayanan yang telah ada.
Adapun Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menuturkan pembenahan tersebut masuk dalam rencana jangka pendek. "Secara internal, kami juga melakukan berbagai hal untuk mendukung peningkatan pelayanan, seperti standardisasi pelayanan prima dan membentuk unit baru khusus untuk pelayanan pelanggan. "Akan kami lakukan di 13 bandara secara bertahap," ujar Budi.
Menurut Budi, pembenahan jangka menengah juga akan dilakukan mencakup pengembangan bandara secara berkelanjutan, seperti saat ini pembangunan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Lainnya adalah pembangunan stasiun kereta di Bandara Soetta serta revitalisasi Terminal 1 dan 2. Pembangunan ini diperkirakan memakan biaya sekitar Rp 2,7 triliun. "Dana berasal dari perseroan dan dana pinjaman," ujar Budi.
ODELIA SINAGA
Berita terkait
Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional
1 jam lalu
Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaIni 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
14 jam lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan
15 jam lalu
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?
18 jam lalu
Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
1 hari lalu
InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional
1 hari lalu
Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...
1 hari lalu
Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17
1 hari lalu
Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
3 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
4 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca Selengkapnya