Penerimaan Pajak 2014 Terendah dalam Sejarah  

Rabu, 14 Januari 2015 11:48 WIB

Ilustrasi Kantor Pelayanan Pajak. TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga penelitian pajak, Perkumpulan Prakarsa, mencatat bahwa penerimaan pajak sepanjang 2014 sebesar Rp 1.143,3 triliun. Realisasi pajak ini hanya 91,75 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014 sebesar Rp 1.246,1 triliun.

"Ini pencapaian terendah dalam 25 tahun terakhir," kata peneliti kebijakan ekonomi Perkumpulan Prakarsa, Wiko Saputra, di Hotel Atlet Century Park, Rabu, 14 Januari 2015. Ia mengatakan rendahnya pencapaian pajak tahun lalu merupakan pengulangan dari pemerintah sebelumnya.

Menurut Wiko, jika tidak ada perubahan dalam waktu singkat, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla bakal menemui jalan terjal buat merealisasikan janji politiknya. Itu sebabnya, pemerintahan baru pada era Jokowi-Jusuf Kalla perlu memperkuat kelembagaan perpajakan dengan beberapa kebijakan strategis. (Baca: Pemerintah Tetapkan Asumsi untuk RAPBN Perubahan 2015)

Perkumpulan Prakarsa memberikan tiga masukan kepada pemerintah agar target pemasukan pajak hingga Rp 1.300 triliun tahun ini tercapai. Pertama, lakukan penataan kelembagaan perpajakan dengan memisahkan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan Kementerian Keuangan, termasuk memisahkan pengadilan pajak dengan menambah jumlah hakim serta lokasi persidangan pajak. "Otoritas pajak yang baru harus ditempatkan langsung di bawah Presiden," ujar Wiko.

Kedua, pemerintah perlu memperbaiki administrasi perpajakan dengan mempertimbangkan model perpajakan self asessment, faktur pajak, serta proses ekspor-impor yang lebih sederhana dan transparan. "Pendataan atau sensus wajib pajak wajib ditingkatkan, termasuk analisis potensi pajak terutama wajib pajak korporasi dan orang pribadi," kata Wiko. (Baca: Seleksi Dirjen Pajak, Giliran KPK Beri Masukan)

Terakhir, pemerintah disarankan merevisi paket Undang-Undang Perpajakan buat memberikan kepastian hukum perpajakan. "Hal itu tentu harus mendapatkan prioritas utama," kata Wiko.

JAYADI SUPRIADIN



Terpopuler:

Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak
Air Asia Akui Izin QZ8501 Cuma Lewat Omongan
Menteri Rini: Pertamina Sulit Akuisisi TPPI
Menteri Susi Diancam Bakal Disantet

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

1 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

6 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

7 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

7 hari lalu

Mantan Dirut RSUP Haji Adam Malik Jadi Tersangka Korupsi, Pakai Uang Pajak untuk Kepentingan Pribadi

Kejaksaan menetapkan mantan Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan, Bambang Prabowo, sebagai tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

20 hari lalu

Intip Promo Lebaran Package Richeese Factory dan KFC Bucket Hampers

Dalam rangka semarak Lebaran, Richeese Factory mengeluarkan promo Lebaran Package, sedangkan KFC punya paket KFC Bucket Hampers.

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

21 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

28 hari lalu

Dugaan Korupsi Uang Pajak Rp 8 Miliar, Mantan Direktur Keuangan dan Bendahara RS Haji Adam Malik Medan Ditahan

Kejaksaan Negeri Medan menahan dan menetapkan dua mantan pejabat RSUP Adam Malik sebagai tersangka korupsi

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak Klaim Skema Baru Potongan THR Sudah Sesuai Standar Internasional

29 hari lalu

Ditjen Pajak Klaim Skema Baru Potongan THR Sudah Sesuai Standar Internasional

Ditjen Pajak atau DJP mengklaim pengenaan pajak penghasilan (PPh) pasal 21 dengan skema terbaru telah sesuai dengan standar internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Begini Penjelasan Lengkap Jubir Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, soal Restitusi Pajak; Bandara Dhoho Kediri 100 Persen Siap Layani Penerbangan

30 hari lalu

Terkini: Begini Penjelasan Lengkap Jubir Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, soal Restitusi Pajak; Bandara Dhoho Kediri 100 Persen Siap Layani Penerbangan

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, mengatakan proses pemeriksaan restitusi pajak merupakan proses lazim.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Keluhan Restitusi Pajak, Begini Penjelasan Lengkap Jubir Sri Mulyani

30 hari lalu

Ramai soal Keluhan Restitusi Pajak, Begini Penjelasan Lengkap Jubir Sri Mulyani

Yustinus Prastowo mengatakan proses pemeriksaan saat restitusi pajak merupakan proses yang lazim sesuai standar dan prosedur pemeriksaan.

Baca Selengkapnya