Harga BBM Naik, Saham-saham Ini Bakal Merosot

Reporter

Kamis, 4 September 2014 07:30 WIB

Sebuah SPBU di penuhi oleh warga yang akan membeli dan memenuhi tangki kendraannya di Hayam Muruk, Jakarta Barat, (21/6). Jelang Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi warga rela mengantri untuk mengisi BBM. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid, mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan berdampak negatif bagi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Sebab, kenaikan harga BBM mengerek biaya operasional dan mengurangi pendapatan emiten. "Ini bakal mengurangi minat investor untuk membeli saham," kata dia kepada Tempo, Rabu, 3 September 2014. (Baca juga: Tommy Soeharto: Jangan Sok Pintar Soal Subsidi BBM)

Menurut Agustini, ada tiga sektor saham yang paling rentan terkoreksi saat harga BBM naik. Sektor pertama adalah otomotif. Sebab, tingkat penjualannya bisa menurun setelah harga BBM bersubsidi naik. Dia mengimbau investor untuk menghindari saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) saat harga BBM naik. “Dengan posisinya sebagai saham lapis utama, ASII rawan terkoreksi tajam,” tutur Agustini. (Baca juga: Demokrat Sebut Alasan SBY Tak Naikkan Harga BBM)

Sektor kedua adalah perbankan karena inflasi akibat kenaikan harga BBM bisa memancing Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan (BI rate). BI rate yang tinggi menyebabkan likuiditas menjadi sangat ketat sehingga menekan pertumbuhan laba perbankan. (Baca juga: Jokowi-JK Naikkan Harga BBM, Buruh Siap Unjuk Rasa)

Agustini menyarankan investor untuk menunda kepemilikan saham Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Sektor properti pun rawan terjegal kenaikan harga BBM, inflasi, dan BI rate. Setelah BI rate naik, permintaan properti bakal menurun. Saham yang harus dihindari, kata Agustini, antara lain BSDE dan APLN.

Seperti diketahui, saat ini berkembang wacana agar pemerintahan baru di bawah Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebagian kalangan menganggap langkah ini penting untuk menyiasati ruang fiskal yang sempit. Namun, realisasi atas rencana ini belum jelas. (Baca: Cadangan Anggaran Pemerintah Masih Rp 90 Triliun)

MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler
Ketua KPK: Jero Wacik Lakukan Pemerasan
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'
May Myat Noe, Sang Ratu Kecantikan Sesaat

Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

18 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

25 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

39 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

48 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

56 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya