Sebulan, Harga Minyak Mentah Turun 4 Persen  

Selasa, 12 Agustus 2014 10:50 WIB

Kilang minyak mentah Balikpapan, Kalimantan. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) di pasar internasional pada bulan Juli 2014 turun sekitar empat persen. ICP terpantau turun sebesar US$ 4,32 per barel, dari US$ 108,95 pada bulan Juni menjadi US$ 104,63 per barel sebulan berikutnya. (Baca: Januari Minyak Mentah Turun ke US$ 105,8 per Barel)

Harga minyak nasional Sumatera Light Crude (SLC) juga turut mengalami kinerja negatif. Pada Juli, harga minas SLC mengalami penurunan sebesar US$ 6,55 per barel ke level US$ 105,6 per barel.

Tim Harga Minyak Indonesia Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memaparkan penurunan rata-rata harga minyak mentah tersebut sejalan dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional. "Sejumlah laporan menyebutkan adanya penurunan produksi minyak di sejumlah negara penghasil minyak (OPEC) dan Amerika Serikat serta penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia," demikian seperti dikutip dari siaran resmi Kementerian ESDM, Selasa, 12 Agustus 2014.

Berdasarkan data Internasional Energy Agency (IEA) bulan Juli, perkiraan permintaan minyak mentah global untuk periode Januari Desember hanya sebesar 92,7 juta barel per hari. Data tersebut menunjukkan adanya penurunan sebesar 135 ribu barel per hari dari perkiraan bulan sebelumnya.

Demikian juga data Monthly Oil Market Report (MOMR) bulan Juli menunjukkan permintaan minyak global untuk periode yang sama mengalami penurunan sebesar 10 ribu barel menjadi hanya 91,3 juta barel per hari. Untuk periode April-Juni, permintaan minyak hanya sebesar 90,16 juta barel per hari atau turun 30 ribu barel per hari dari perkiraan bulan sebelumnya. (Baca: Jokowi Prioritaskan Berantas Mafia Migas)

Penurunan harga minyak Indonesia juga dipengaruhi oleh adanya koreksi pertumbuhan ekonomi global. Berdasarkan data MOMR, proyeksi pertumbuhan ekonomi dikoreksi dari semula 3,4 persen menjadi 3,1 persen. Hal ini akhirnya mempengaruhi penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara, antara lain Brasil, Rusia, Cina, dan India.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak terutama didorong oleh penurunan permintaan minyak mentah jenis direct burning di Jepang, fuel oil, dan gas oil diesel di Cina. Selain itu, harga minyak juga dipengaruhi kondisi pertumbuhan ekonomi Cina yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. (Baca: Data Manufaktur Melemah, Harga Minyak Dunia Jatuh)

AYU PRIMA SANDI




Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas

Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman

Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?

5 Hal Kontroversial tentang Syahrini

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

58 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya