Semester I, Penerimaan Bea-Cukai Meleset

Rabu, 16 Juli 2014 05:22 WIB

Cukai rokok. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Penerimaan bea dan cukai sepanjang semester pertama tahun 2014 meleset dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan. Hingga 30 Juni 2014, realisasi penerimaan bea-cukai sebesar Rp 80,31 triliun atau hanya 92,46 persen dari target proporsional semester pertama sebesar Rp 86,86 triliun.

"Penerimaan bea-cukai semester pertama ini tidak tercapai," kata Direktur Penerimaan dan Peraturan Kebapeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Susiwijono Moegiarso, saat dihubungi Tempo, Selasa, 15 Juli 2014.

Menurut Susiwijono, realisasi penerimaan yang belum mencapai target ini berasal dari dua sisi, baik kinerja pabean maupun cukai. Sepanjang semester pertama, kinerja penerimaan bea keluar dan bea masuk jauh di bawah target yang ditetapkan.

Ia menyebutkan realisasi penerimaan bea masuk hanya Rp 15,83 triliun atau 88,73 presen dari target semester pertama, sedangkan bea keluar hanya Rp 6,87 triliun atau 66,65 persen. Tidak tercapainya penerimaan pabean ini, kata dia, terutama karena target yang dipasang terlalu tinggi. "Misalnya bea masuk, karena targetnya tinggi, walaupun ada kenaikan nominal realisasi tahun 2014 dibandingkan 2013, tetap enggak bisa mencapai target APBNP 2014," ujarnya.

Selain itu, rendahnya penerimaan bea keluar juga disumbang dari berkurangnya kegiatan ekspor di sektor mineral. Menurut dia, sepanjang semester pertama, ekspor di sektor tersebut tidak ada, sehingga ada potensi bea keluar yang hilang sebesar Rp 5 triliun. "Sampai hari ini kan tidak ada ekspor mineral."

Pendapat serupa disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak,. Menurut dia, ada potensi penurunan ekspor pada Juni akibat masih ditahannya ekspor produk mineral. Padaha, sektor ini menyumbang US$1,5-2 miliar.

Adapun realisasi penerimaan dari cukai juga belum optimal. Sepanjang Januari-Juni 2014, penerimaan cukai hanya Rp 57,62 triliun atau 49,1 persen dari target tahunan.

Menurut Susiwijono, tak tercapainya target cukai ini murni karena pemerintah mematok target tahunan yang terlalu tinggi. Pada 2013, target cukai hanya Rp 104,7 triliun, sedangkan tahun ini mencapai 117,4 triliun tanpa dibareng kenaikan tarif cukai. Adapun penerapan gambar peringatan di bungkus rokok (picturial health warning/PHW) belum berdampak signifikan pada penerimaan cukai.

AYU PRIMA SANDI





Terpopuler:
Mubarok Beberkan 'Bom' Uang di Kongres Demokrat
Deddy Mizwar Diberi Dua Pilihan jika Main Sinetron
Hasil Pemilu Menurun, Ical Didesak Gelar Munas
Samsung Setop Bisnis dengan Pemasok Cina

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

2 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, PNBP Minerba 2023 Tetap Turun Jadi Rp 172 Triliun

16 Januari 2024

Lampaui Target, PNBP Minerba 2023 Tetap Turun Jadi Rp 172 Triliun

Pendapatan negara Bukan Pajak sub sektor mineral dan Batubara (Minerba) turun kendati melampaui target tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Mengenal Perbedaan Bea Cukai, Tugas, dan Fungsinya

21 September 2023

Mengenal Perbedaan Bea Cukai, Tugas, dan Fungsinya

Bea cukai adalah pungutan atas barang yang memiliki karakteristik tertentu. Berikut ulasan mengenai tugas hingga fungsinya.

Baca Selengkapnya

Uang Hasil Tilang Uji Emisi tidak Masuk ke Dinas Lingkungan Hidup DKI

5 September 2023

Uang Hasil Tilang Uji Emisi tidak Masuk ke Dinas Lingkungan Hidup DKI

Besaran denda tilang uji emisi ditetapkan Pengadilan Negeri sehingga Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tidak menerimanya

Baca Selengkapnya

Realisasi Pendapatan dan Hibah APBN Regional DKI Jakarta Capai Rp246,45 Triliun

23 Maret 2023

Realisasi Pendapatan dan Hibah APBN Regional DKI Jakarta Capai Rp246,45 Triliun

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta mencatat realisasi pendapatan dan hibah APBN Regional sampai dengan 28 Februari 2023 naik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Segera Lancarkan Reformasi Jilid II Kemenkeu, Siapa yang Disasar?

5 Maret 2023

Sri Mulyani Segera Lancarkan Reformasi Jilid II Kemenkeu, Siapa yang Disasar?

Sepuluh orang pegiat antikorupsi diundang Menkeu Sri Mulyani. LHKPN, Direktorat Jenderal Pajak, dan Direktorat Jenderal Bea Cukai jadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berlakukan PNBP Pasca-Produksi , Menteri KKP: Supaya Penangkapan Ikan Tidak Berlebihan

28 Februari 2023

Pemerintah Berlakukan PNBP Pasca-Produksi , Menteri KKP: Supaya Penangkapan Ikan Tidak Berlebihan

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah mulai memberlakukan pemungutan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pasca-produksi.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono Tampung Aspirasi Nelayan tentang PNBP Pascaproduksi

16 Januari 2023

Menteri Trenggono Tampung Aspirasi Nelayan tentang PNBP Pascaproduksi

Trenggono mempersilakan pelaku usaha memberikan masukan terkait besaran indeks yang diinginkan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: PNBP Capai Rp 337,1 T dan Bea Cukai Rp 185,1 T hingga Juli

12 Agustus 2022

Sri Mulyani: PNBP Capai Rp 337,1 T dan Bea Cukai Rp 185,1 T hingga Juli

Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja penerimaan negara bukan pajak atau PNBP sampai dengan akhir Juli 2022 mencapai Rp 337,1 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Kejar 800 Lebih Wajib Bayar yang Tunggak Setoran PNBP

4 Agustus 2022

Kemenkeu Kejar 800 Lebih Wajib Bayar yang Tunggak Setoran PNBP

Kemenkeu menemukan potensi kurang bayar penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 3 triliun untuk sektor sumber daya alam pada 2020.

Baca Selengkapnya