Chatib Basri Sebutkan Empat Tantangan Pertumbuhan  

Rabu, 21 Mei 2014 05:57 WIB

Menteri Keuangan Chatib Basri. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mengingatkan pertumbuhan ekonomi tahun depan masih berisiko karena setidaknya ada empat tantangan yang harus dihadapi. Empat tantangan pertumbuhan itu tak lepas dari isu global karena berasal dari luar negeri.

"Dinamika perekonomian nasional kita tidak lepas dari perkembangan perekonomian global," ujar Chatib dalam pidato penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2015 di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 20 Mei 2014.

Meskipun upaya pemulihan ekonomi global menunjukkan perbaikan seperti menguatnya pertumbuhan Amerika, Jepang, dan negara maju lainnya, menurut dia, kondisi ekonomi global masih dihadapkan pada ketidakstabilan yang cukup tinggi. "Pada gilirannya mempengaruhi perkembangan ekonomi nasional.” (Baca: Pertumbuhan 2015 Ditargetkan 6 Persen)

Ia mengatakan empat faktor eksternal itu pula yang berpotensi menghadang pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan. Pertama, isu rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter (tapering off) oleh bank sentral Amerika Serikat.

Pengurangan stimulus ini dinilai bakal berpotensi mempengaruhi perkembangan ekonomi nasional. "Namun kami bersama BI dan OJK telah mengambil langkah menjaga stabilitas melalui beberapa paket kebijakan," ujarnya. (Baca: Agus Marto: Ada Empat Pelajaran Ekonomi di 2013)

Kedua, risiko perlambatan pertumbuhan dan perlambatan kinerja perekonomian sejumlah negara mitra seperti Tiongkok. Seperti diketahui, laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal pertama tahun ini hanya 7,4 persen atau lebih rendah daripada periode yang sama tahun lalu, yakni 7,7 persen.

Ketiga, risiko gejolak likuiditas masih mewarnai pasar keuangan global akibat dimulainya normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat, termasuk antisipasi kenaikan suku bunga. "Termasuk yang paling baru, gejolak geopolitik di Ukraina," tuturnya.

Keempat, tren penurunan harga komoditas internasional. Penurunan harga komoditas ini secara langsung berdampak pada penurunan kinerja ekspor nasional.

Khusus tahun ini, Chatib memperkirakan secara umum perekonomian domestik melambat dari 5,8 persen yang ditargetkan semula oleh pemerintah menjadi 5,5 persen. Perlambatan ini disebabkan menurunnya kinerja ekspor lantaran melemahnya permintaan dari mitra dagang utama di kawasan Asia.

Penurunan pertumbuhan ekonomi domestik ini terlihat dari melambatnya kredit dunia usaha serta tingginya suku bunga bank. Selain itu, perlambatan terlihat dari masih lesunya kinerja ekspor nasional akibat anjloknya harga komoditas internasional dan kebijakan larangan ekspor bahan tambang mentah.

JAYADI SUPRIADIN

Terpopuler:
Jadi Cawapres, Ini Daftar Kebijakan Kontroversi JK
Profil Wisnu Tjandra, Bos Artha Graha yang Hilang
Inanike, Pramugari Garuda yang Salat di Pesawat

Berita terkait

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

1 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

1 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

1 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

1 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

2 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

4 hari lalu

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

5 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

7 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

7 hari lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

7 hari lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya