PNM Kucurkan Rp 3,2 Triliun untuk Sektor Kecil  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 5 Mei 2014 14:15 WIB

Pengrajin rotan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Subang - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada 2014 mengucurkan kredit permodalan Rp 3,2 triliun. Kredit diberikan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Tahun politik sedikit berpengaruh, tapi kami optimistis penyaluran kredit kepada nasabah baru terus meningkat," kata Executive Vice Pesident PNM Arief Mulyadi dalam acara Festival Kampung ULaMM di Subang, Jawa Barat, kemarin.

Menurut dia, wilayah Jawa, termasuk Jawa Barat, merupakan daerah "gula" yang bisa digarap lebih serius lagi. Lebih spesifik, menurut dia, Subang sebagai salah satu pusat kegiatan UMKM di Jawa Barat memiliki potensi yang luar biasa. "Subang memiliki geografi yang lengkap, wilayah laut, dataran, dan pegunungan," ujar Arief. (Baca pula: Di Indonesia, Facebook Akan Garap UMKM)

Potensi UMKM-nya pun potensial, sehingga PNM berani melakukan ekspansi dengan menambah sejumlah klaster baru. Kredit usaha yang sudah digelontorkan di Kabupaten Subang menjangkau 1.200 pelaku usaha UMKM dengan pagu kredit Rp 5-200 jutaan. Total kredit yang sudah disalurkan mencapai Rp 50 miliar.

Sedangkan wilayah luar Jawa yang dinilai Arief memiliki prospek bagus dalam menyalurkan kredit PNM yakni Sulawesi dan Sumatera. "Kalau Kalimantan masih agak kurang," katanya. (Baca pula: Penyaluran Kredit Mikro di Solo Terus Tumbuh).

Perusahaan jasa keuangan pelat merah itu, sejak berdiri 1999, telah menyalurkan kredit modal usaha UMKM Rp 17 triliun dengan 1,4 juta pelaku usaha sebagai nasabah tetapnya.

Adapun Sekretaris Daerah Subang Abdurakhman mengatakan kegiatan UMKM di daerahnya setiap tahun terus tumbuh seiring dengan terus membaiknya situasi perekonomian lokal dan regional. Munculnya lembaga keuangan yang memberikan pinjaman dengan persyaratan gampang dan bunga ringan juga turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Subang.

Di wilayah utara, tengah, dan selatan, kata Abdurakhman, potensi kegiatan ekonomi UMKM terus meningkat disertai terjadinya diversifikasi usaha di berbagai bidang. "Misalnya, nanas sebagai buah khas Subang kini telah diolah jadi pelbagai penganan, seperti kripik, kerupuk, dodol, wajik, bahkan kue modern, oleh para pelaku UMKM," tuturnya.

Icih, seorang pelaku usaha UMKM di Kecamatan Jalan Cagak, mengatakan pelaku usaha UMKM selain membutuhkan modal juga harus diberi ilmu tentang manajemen dan diversifikasi usaha. Dia bisa melakukan diversifikasi usaha kuliner atas bantuan dana dan kredit murah PNM. Icih mencontohkan keberhasilannya membuat usaha kuliner dari bahan dasar jantun, pisang, dan singkong. "Daun pisang kami jadikan gepuk dan daun singkong dijadikan dendeng," ujar Icih. (Baca pula: Hotel di Bali Harus Tingkatkan Konsumsi Buah dan Pangan Lokal).


NANANG SUTISNA


Berita Terpopuler:
Terkait MH370, Malaysia Tangkap 11 Teroris
Forensik: Rekaman Percakapan MH370 Diedit
Jokowi Hanya Sehari Sewa Boeing 737-900
Di Jombang, Jokowi Ngaji Kitab Kuning
Ini Pengakuan Senior yang Membuat Renggo Meninggal

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

55 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya