Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Puspa Perwitasari
TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, memperkirakan pergerakan indeks saham pada hari ini berada pada rentang support 4625–4670 dan resistant di level 4850-4875.
Menurut Satrio, yang perlu diperhatikan para pemodal adalah pengumuman kinerja beberapa emiten. “Apakah masih bagus atau tidak. Tapi kalau dilihat yang kemarin pengumuman kinerjanya masih bagus,” katanya, Rabu, 30 April 2014. Adapun investor asing cenderung melakukan nett buy dalam tiga bulan terakhir.
Hasil laporan keuangan emiten pada kuartal pertama 2014 yang cukup posistif tampaknya tak bisa memicu gairah para pelaku pasar. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 29 April 2014, tidak bergerak signifikan. IHSG hanya ditutup menguat tipis 0,9 poin atau 0,02 persen di level 4819,681. Sepanjang perdagangan kemarin, indeks bergerak fluktuatif seiring dengan minimnya sentimen positif dari bursa regional.
Selain itu, Satrio mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini ada tekanan jual sehingga pelaku pasar masih harus waspada. Secara fundamental, dia menilai indeks masih cukup bagus, namun tampaknya asing masih terlihat khawatir dengan sentimen pemilu. “Tinggal dilihat, mereka mau lepas atau tidak.”
Walaupun pasar turun, Satrio mengatakan, masih akan terjadi buy on weakness pada sektor perbankan dan komoditas, terutama yang laporannya dalam bentuk rupiah.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.