Penetrasi Perbankan di Indonesia 30 Persen  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 14 April 2014 20:00 WIB

Lampu hias dan aksesoris dekoratif dari Kampung Gentur, Cianjur, dipamerkan di gelar produk kreasi Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah di Metro Indah Mall, Bandung, Kamis (28/5). Produk tersebut dijual mulai harga Rp 75.000 sampai Rp 1 juta. TEMPO/Pr

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya, A. Prasetyantoko, menyebutkan penetrasi perbankan di Indonesia baru sekitar 30 persen. "Jadi market masih potensial, besar sekali. Terlebih kalu menyasar kredit mikro," katanya seusai seminar mengenai masa depan keuangan perbankan, Senin, 14 April 2014.

Ia mengungkapkan, jika ada pihak yang membidik kredit mikro, keuntungan atau net interest margin (NIM) mampu mencapai 12-13 persen. Prasetyantoko menjelaskan, angka ini bisa begitu tinggi lantaran tidak adanya kompetisi.

"Di microbanking yang penting akses. Asal ada, pasti diambil meski mahal," ucapnya.

Prasetyantoko pun menuturkan profit BRI pada 2013 tercatat Rp 21 triliun. Sedangkan profit Mandiri dan BCA tahun lalu masing-masing Rp 18 triliun dan Rp 14 triliun. Ia menyatakan perolehan BRI merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN

Ia mengatakan NIM perbankan di Indonesia besar. Bahkan, Prasetyantoko melanjutkan, tidak ada negara yang memiliki NIM lebih besar dibanding Indonesia. Ia menyebut hal ini sebagai bukti adanya potensi yang besar di Indonesia.



MARIA YUNIAR

Berita terkait

Penutupan Markas Ormas, Polisi Tak Larang Kegiatan FBR dan Pemuda Pancasila

14 Desember 2021

Penutupan Markas Ormas, Polisi Tak Larang Kegiatan FBR dan Pemuda Pancasila

Ormas Pemuda Pancasila dan FBR dapat mendirikan kembali posko atau markas mereka, selama lahan yang digunakan tidak melanggar hukum atau legal.

Baca Selengkapnya

Resmikan Taman, Sri Mulyani Ingat Masa Kecilnya di Kota Semarang

1 Agustus 2020

Resmikan Taman, Sri Mulyani Ingat Masa Kecilnya di Kota Semarang

Sri Mulyani meresmikan taman Signature Park di Kota Semarang.

Baca Selengkapnya

Victoria Indonesia Kecewa Jaksa Mangkir dalam Sidang Praperadilan

11 September 2015

Victoria Indonesia Kecewa Jaksa Mangkir dalam Sidang Praperadilan

Jaksa Agung mengantongi bukti kuat keterlibatan Victoria Securities Indonesia dalam dugaan korupsi lelang aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional.

Baca Selengkapnya

Sebanyak Rp 194 Miliar Aset BPPN Dituntaskan

17 Desember 2010

Sebanyak Rp 194 Miliar Aset BPPN Dituntaskan

Pemerintah akui kendala dalam melelang aset.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Segera Lelang Aset Texmaco

16 September 2009

Pemerintah Segera Lelang Aset Texmaco

Sejak dilimpahkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional lima tahun silam, pemerintah belum bisa menjual aset dengan nilai buku Rp 27 triliun.

Baca Selengkapnya

BPK: Penuntasan Aset Eks BPPN Tak Akurat

15 September 2009

BPK: Penuntasan Aset Eks BPPN Tak Akurat

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai jumlah dan nilai aset bekas pengelolaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang saat ini dikelola Departemen Keuangan tidak akurat.

Baca Selengkapnya

Akhirnya, Gedung Aspac Dikuasai Pemilik Baru

21 Juli 2009

Akhirnya, Gedung Aspac Dikuasai Pemilik Baru

Setelah menunggu hampir enam tahun PT Bumijawa Sentosa akhirnya bisa menguasai Gedung Aspac (sekarang bernama Gedung Century) yang dibelinya dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional.

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Tak Pengaruhi Perdamaian Vista Bella-Pemerintah

3 Desember 2008

Putusan Pengadilan Tak Pengaruhi Perdamaian Vista Bella-Pemerintah

Perdamaian Vista Bella dengan pemerintah dinilai telah berkekuatan hukum tetap.

Baca Selengkapnya

Vista Bella Klaim Miliki Personal Garansi dan Sertifikat

24 November 2008

Vista Bella Klaim Miliki Personal Garansi dan Sertifikat

"Personal garansi dan sertifikat ada di tangan kami jadi itu membuktikan kami yang memiliki hak tagih piutang TPN kepada BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional)," ujar salah seorang penasihat hukum, Rahmat Indra kepada wartawan di KPK, sore ini.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Pengelolaan Aset Urung Bubar

22 Agustus 2008

Perusahaan Pengelolaan Aset Urung Bubar

Awalnya, pemerintah berencana membubarkan perusahaan itu pada Februari tahun depan. Namun, niat tersebut diurungkan karena peran lembaga ini dianggap masih penting untuk pengelolaan BUMN bermasalah.

Baca Selengkapnya