TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi memperkirakan target pertumbuhan industri nonminyak dan gas (migas) pada tahun ini di bawah 6 persen. Angka tersebut di bawah target pertumbuhan industri nonmigas yang dipatok Kementerian Perindustrian sebesar 7 persen.
"Untuk tahun ini memang sulit. Hal ini karena berbagai kebijakan dan peraturan tidak berpihak kepada pengembangan industri non-migas," kata Sofjan kepada Tempo, Kamis, 13 Maret 2014. (baca:RI tak lagi Masuk Fragile Five, Apa Sebabnya?)
Menurut dia, mengejar target pertumbuhan industri dua digit dalam lima tahun mendatang sangat tergantung pada kondisi makroekonomi. "Bisa jadi target pemerintah ini meleset," ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Perindustrian menyatakan pertumbuhan industri non-migas dapat mencapai dua digit dalam lima tahun mendatang. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan target ini dapat tercapai jika penghiliran industri dalam negeri dapat terealisasi.
Untuk mencapai target tersebut, kata dia, tahun ini industri non-migas harus mencapai 7 persen. Menurut dia, target pertumbuhan industri tahun ini awalnya mencapai 8 persen. Namun, dengan kondisi ekonomi dalam negeri dan global yang terjadi, target realistis yang bisa dicapai 7 persen.
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
6 hari lalu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.
Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian
20 Februari 2024
Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian
Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.