Pedagang menata cabai rawit merah dagangannya di pasar senen, Jakarta, Senin (2/4). ANTARA/Zabur Karuru
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi asal Universitas Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan tersendatnya distribusi komoditas pertanian akibat letusan Gunung Kelud dapat berdampak pada inflasi bulanan. Ia mengatakan dampak gangguan distribusi ini akan berpengaruh hingga tiga bulan ke depan.
"Inflasi diprediksi Februari hingga April," kata Dahnil ketika dihubungi, Minggu, 16 Februari 2014. Ia mengatakan inflasi akibat tersendatnya pasokan sayur dan cabai diprediksi 2-3 persen. (Baca: Dampak Kelud, Harga Cabai Naik 10 Persen)
Menurut Dahnil, lama inflasi tersebut terjadi akibat dampak langsung erupsi Gunung Kelud. "Kemungkinan rehabilitasi lahan butuh waktu panjang. Itu pun jika letusan tidak terjadi lagi," katanya.
Gangguan distribusi hasil pangan terjadi karena sentra produksi pangan terpusat di Pulau Jawa. "Pusat-pusat pangan terpusat di satu wilayah, sehingga saat bencana terjadi, gangguan-ganguan distribusi langsung berdampak pada inflasi," ujarnya.
Kondisi itu akan menjadi lebih panjang dampaknya jika Gunung Kelud kembali meletus. Ia mengataan selain Cabai, komoditas beras juga diperkirakan membawa dampak pada inflasi bulanan Indonesia.
Dahnil mengatakan pemerintah perlu melakukan pemindahan daerah penghasil pangan dari Pulau Jawa. Ia menilai dengan melakukan pergeseran pusat produksi pangan, gangguan akibat bencana alam serupa dapat lebih diminimalkan.
"Jangan fokus ke Jawa lagi, tapi coba buka pusat pertanian di Kalimantan dan Sumatera," kata Dahnil. Ia mengatakan setiap kali hasil pangan mengalami gangguan lantaran situasi alam, inflasi akan terus terjadi.
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
30 Juni 2023
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.