TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menegaskan penutupan Bandar Udara Adisutjipto hingga saat ini bukan karena adanya abu vulkanik Gunung Kelud di udara, melainkan fasilitas bandara yang masih belum bersih.
"Masalahnya bukan karena Kelud. Tapi kebersihan landasan dan lingkungannya. Kalau enggak bersih, ya closed terus," kata Sultan saat ditemui di kantor Gubernur DIY di kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Ahad, 16 Februari 2014.
Dengan demikian, langkah yang ditempuh agar bandara bisa berfungsi kembali, menurut Sultan, adalah mempercepat upaya pembersihannya.
Kepala Kepolisian Daerah DIY Brigadir Jenderal Haka Astana menjelaskan kepolisan telah berkoordinasi dengan pihak berwenang dari bandara. Dia juga mengatakan telah mengerahkan personel kepolisan untuk membantu pembersihan bandara.
"Kalau bandara enggak berfungsi, orang enggak akan ke sini (Yogyakarta)," kata Haka setelah mengikuti rapat koordinasi dengan Sultan dan kepala daerah lain di Kepatihan.
Persoalan yang dihadapi saat ini, kata dia, adalah hujan yang jarang turun di wilayah DIY. Padahal banyak abu yang masih menempel pada atap bangunan ataupun pepohonan. Apabila angin bertiup, abu turun ke jalanan.
"Landasan mungkin sudah siap. Tapi kalau fasilitas penyangganya belum siap, kan belum bisa difungsikan," kata Haka.
Adapun Bupati Sleman Sri Purnomo yang turut hadir dalam pertemuan itu menambahkan dia telah mengerahkan sejumlah mobil pemadam kebakaran untuk membantu pembersihan bandara.
"Damkar saya kerahkan ke bandara, tempat wisata Prambanan, juga Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada," kata Sri Purnomo.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita terkait
Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo
1 jam lalu
Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.
Baca SelengkapnyaKomitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional
10 jam lalu
Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaIni 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
23 jam lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan
1 hari lalu
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?
1 hari lalu
Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
1 hari lalu
InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional
1 hari lalu
Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...
1 hari lalu
Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17
1 hari lalu
Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
3 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca Selengkapnya