TEMPO.CO, New York - Perusahaan teknologi informasi asal Amerika Serikat, Microsoft Corp, saat ini sedang memilih kandidat CEO baru untuk menggantikan Steve Ballmer. Seorang sumber Reuters yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan jajaran direksi dan komisaris sudah menyeleksi dan memilih selama lima bulan. Hasilnya, Satya Nadella merupakan kandidat terkuat.
Sebagai bagian dari langkah restrukturisasi manajemen, Bill Gates akan mundur sebagai chairman dan akan digantikan oleh Direktur Independen John Thompson. Meski begitu, Gates akan tetap menjadi direktur. (Baca juga : Microsoft Ganti Nama SkyDrive Jadi OneDrive)
Sebagai calon CEO, Nadella adalah seorang bintang yang sedang naik daun. Pria berkebangsaan India itu dipromosikan untuk menjalankan bisnis Microsoft, terutama dalam segmen komputasi awan, bisnis berbasis Internet, dan inisiatif komputasi yang tumbuh cepat sejak Juli tahun lalu. Promosi menjalankan proyek itu merupakan bagian dari reorganisasi radikal yang saat ini dilakukan Microsoft.
Lahir pada 1967 di India kemudian menjalani pendidikan di India dan Amerika Serikat, Nadella memulai karier di bidang teknologi sebagai pionir peranti lunak Internet, Sun Microsystems. Dia bergabung dengan Microsoft sejak 1992 dan secara cepat menapaki kariernya menjadi pimpinan perusahaan. Nadella memimpin tim yang bekerja untuk mesin pencari Office dan Bing. (Baca juga: Microsoft Kapalkan 3,9 Juta Xbox One pada 2013)
Dia telah dipromosikan untuk menjalankan bisnis server dan alat-alat unit perusahaan pada 2011. Unit tersebut kini menjadi tulang punggung bisnis Microsoft dalam segmen komputasi awan. Jabatan Nadella saat ini adalah Wakil Presiden Eksekutif Bidang Komputasi Awan dan Perusahaan.
“Dia merupakan pilihan tepat dengan menawarkan strategi berkelanjutan yang terbukti manjur bagi perusahaan,” ujar analis dari McAdams Wright Ragen, Sid Parakh, seperti dilansir Reuters, Jumat, 31 Januari 2014.
Beberapa investor sebelumnya menyarankan CEO dari eksternal mungkin bisa membantu Microsoft memberikan keuntungan lebih bagi investor melalui dividen yang lebih besar dan pembelian kembali saham. Namun Parakh menilai Nadella bukanlah orang yang tidak populer bagi kalangan investor di Wall Street. (Baca juga: Surface 2 Jadi Pencetak Uang Microsoft)
Pria yang sudah mengabdi di Microsoft selama 22 tahun ini dinilai akan menjadi pria kelahiran India terkuat di kalangan eksekutif perusahaan teknologi dunia. Jika terpilih sebagai CEO Microsoft, Nadella akan disandingkan dengan eksekutif kelahiran India lainnya seperti, Indra Nooyi, yang saat ini menjabat CEO PepsiCo Inc. Mereka bisa menjadi eksekutif top asal India di perusahaan raksasa Amerika Serikat.
REUTERS | ABDUL MALIK
Terpopuler :
Pemilu, Hindari Investasi di Media Milik Capres
PT Semen Indonesia Sewakan Lahan ke PTPN X
Ekspor Mineral, Jero Tolak Permintaan Freeport
Ekspor Gas ke Singapura Segera Berakhir?
10 Saham Pencetak Rugi Terbesar
Alasan Foxconn Hijrah dari Cina ke Indonesia
Berita terkait
10 Perusahaan Terbesar di Dunia, Microsoft Nomor Satu
1 jam lalu
Berikut ini deretan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada 2024, didominasi oleh raksasa teknologi.
Baca SelengkapnyaSurvei Microsoft dan LinkedIn: Perusahaan Lebih Tertarik pada Karyawan dengan Keterampilan AI
4 hari lalu
Penelitian Microsoft dan LinkedIn membuktikan korporasi kini lebih menginginkan pekerja dengan kemampuan AI. Budaya AI terus berkembang di kantoran.
Baca SelengkapnyaBRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
8 hari lalu
Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplor Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning
Baca SelengkapnyaJokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
9 hari lalu
Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft
10 hari lalu
Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih
10 hari lalu
Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaKasus Kewarganegaraan Ganda Gloria Natapradja Hamel, Tersandung Punya Paspor Prancis Gagal Jadi Paskibra 2016
10 hari lalu
Gara-gara memiliki kewarganegaraan ganda punya paspor Prancis, Gloria Natapradja gagal jadi anggota paskibra 2016, ini kilas balik kasusnya
Baca SelengkapnyaGiliran OpenAI Garap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft
10 hari lalu
OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat
11 hari lalu
Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).
Baca SelengkapnyaMicrosoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu
12 hari lalu
Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.
Baca Selengkapnya