TEMPO.CO, Boyolali - Lembaga Penjamin Simpanan menyatakan siap menanggung kerugian dari hasil penjualan Bank Mutiara.
Sejak masih bernama Bank Century, yang kemudian diambil alih LPS pada 2008, Bank Mutiara harus terjual dalam jangka waktu 5 tahun sejak pengambilalihan.
Saat itu LPS menyuntikkan dana Rp 6,7 triliun untuk menyelamatkan Bank Century. Lalu pada Desember 2013, kembali menambah modal Bank Mutiara sebesar Rp 1,249 triliun.
Penambahan modal karena Bank Indonesia menaikkan rasio kecukupan modal Bank Mutiara dari 8 persen menjadi 14 persen.
Direktur Grup Manajemen Risiko II LPS Didik Madiyono mengakui ada kemungkinan Bank Mutiara terjual di bawah Rp 6,7 triliun. Padahal modal yang disetor untuk Bank Mutiara hampir Rp 8 triliun.
"Bank Mutiara bisa terjual di bawah Rp 6,7 triliun atau lebih dari itu," katanya di sela seminar LPS bersama perangkat desa di Horison Gambir Anom, Boyolali, Jumat, 17 Januari 2014.
Menurutnya harga wajar Bank Mutiara akan ditentukan oleh konsultan penilai independen yang dikontrak LPS. Rencananya proses penawaran Bank Mutiara ke investor akan dimulai pada Mei 2014.
Dia mengaku siap jika Bank Mutiara terjual di bawah Rp 6,7 triliun. Menurutnya hal itu sebagai risiko bisnis dan tidak semata kerugian. "Hal serupa juga terjadi di banyak negara dalam hal penyelamatan bank bermasalah," katanya.
Kepala Bagian Sekretariat LPS, Budi Joyo Santoso mengatakan sejak berdiri pada 2004, LPS sudah mencabut izin operasional 1 bank umum yaitu Bank Ifi dan 55 bank perkreditan rakyat.
"Sedangkan yang diselamatkan adalah Bank Century. Ini sesuai keputusan Komite Stabilitas Sistem Keuangan," ucapnya.
Untuk bank yang izin operasionalnya dicabut, dia mengatakan LPS sudah membayar klaim sebesar Rp 753 miliar ke nasabah bank tersebut.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online
2 hari lalu
OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.
Baca SelengkapnyaMengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat
4 hari lalu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?
Baca SelengkapnyaHilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
16 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
17 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
25 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
26 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
29 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
36 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
39 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
41 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca Selengkapnya