Tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Minggu (3/1). Sri Mulyani menuturkan inflasi tahunan (year-on-year) di bawah 4 %, meski ada tekanan dari permintaan tapi nilai tukar cukup stabil. TEMPO/Adri Irianto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa optimistis inflasi pada Desember 2013 akan berada di bawah 1 persen. “Saya kira bulan ini bisa di bawah 0,5 persen,” kata Hatta di kantor Kementerian Koordinator Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin, 23 Desember 2013.
Dengan inflasi di akhir tahun yang rendah, Hatta mengatakan, inflasi sepanjang 2013 bisa berada di bawah 9 persen, sesuai dengan prediksi pemerintah sebelumnya. “Sekitar 8 sekian persen hitungan kami,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin memastikan bahwa inflasi akhir tahun ini cukup terkontrol. Sepanjang Natal dan Tahun Baru 2014 biasanya terjadi kenaikan harga pangan, tapi tak sebesar pada Lebaran lalu. "Kelihatannnya cukup terkontrol, tapi angkanya kita lihat nanti," kata Suryamin.
Ia membenarkan bahwa kenaikan tarif dasar listrik dan harga elpiji pasti berpengaruh pada inflasi Desember. Tapi jika kenaikan itu bisa diseimbangkan oleh penurunan harga pangan, inflasi bisa terkendali. "Jadi, tergantung bagaimana cara mengendalikannya," kata dia.
Dalam mengendalikan harga pangan, kata dia, yang terpenting adalah menjaga agar pasokan mampu memenuhi permintaan dan distribusi lancar. Suryamin memprediksi inflasi tahunan bisa di bawah 9 persen.
Tapi ia tidak memastikan apakah berada di kisaran yang sesuai dengan prediksi pemerintah, yakni 8,4 persen hingga 8,6 persen. "Kita lihat nanti, masih ada seminggu, banyak hal yang mungkin terjadi," ucapnya.
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.