Soal Pertumbuhan RI, Bank Dunia Lebih Pesimistis  

Senin, 16 Desember 2013 15:01 WIB

Suasana kawasan bisnis ibukota dilihat dari kawasan Senayan, Jakarta, Senin (15/10). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan melambat pada angka 5,3 persen di tahun 2014. Prediksi tersebut lebih rendah dibanding perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) soal pertumbuhan ekonomi nasional yang bisa berkisar 5-5,5 persen tahun depan.

Menurut Ndiame, prediksi pertumbuhan tahun depan versi Bank Dunia itu turun dari tahun ini sebesar 5,6 persen. "Ini karena penurunan investasi yang hanya tumbuh 4,5 persen di kuartal ketiga," kata Ndiame saat menjadi pembicara di "Indonesia Economic Quarterly", di Jakarta, Senin, 16 Desember 2013.

Selain itu, Bank Dunia memprediksi bahwa pertumbuhan konsumsi domestik yang selama ini menjadi penopang utama akan melemah. Adapun proyeksi keuangan juga diperkirakan akan terdampak oleh belanja subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Ndiame, Indonesia sebenarnya mampu membalikkan prediksi berbagai kalangan tentang pertumbuhan ekonominya yang akan melambat tahun depan melalui berbagai kebijakan makro. Salah satu langkah yang harus ditempuh adalah fokus pada investasi yang bersifat jangka panjang.

Ndiame sendiri menilai Indonesia sudah melakukan langkah untuk memperkuat stabilitas makro jangka pendek melalui penyesuaian kebijakan moneter dan nilai tukar rupiah. Ia menilai upaya realokasi belanja subsidi BBM dapat dijadikan solusi mendukung penguatan program perlindungan sosial. Selain itu, untuk menjawab tantangan pasar tenaga kerja, Indonesia harus meningkatkan dasar keterampilan angkatan kerja.

Di sisi lain, Bank Dunia memprediksi, pada tahun 2014 mendatang defisit neraca berjalan akan menurun dari US$ 31 miliar atau 3,5 persen dari PDB tahun ini menjadi US$ 23 miliar atau 2,6 persen dari PDB. "Ini dikarenakan melemahnya impor dan meningkatnya sektor ekspor," kata Ndiame.

FAIZ NASHRILLAH

Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | SEA Games Myanmar | Pelonco Maut ITN | Vila Liar Puncak | 30 Tahun Slank |

Berita Terpopuler
Turis Asing pun Tak Jemu ke Kwatisore
Madonna Face Lift ala Kim Kardashian Agar Cantik
Kerennya Naluri Warga Kayan Mentarang Saat Berburu
Melihat Identitas Orang Dayak di Kayan Mentarang
Lancome Rilis Parfum Harga Fantastis Rp 820 Juta







Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

6 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

17 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

25 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya