Pemerintah Sambut Perundingan Inalum dengan Jepang  

Reporter

Senin, 4 November 2013 22:21 WIB

Menperin MS Hidayat (kanan) memberikan keterangan pers bersama Menteri BUMN Dahlan Iskan (kiri). ANTARA FOTO/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohammad Soleh Hidayat menyatakan pemerintah menyambut baik permintaan perusahaan asal Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA) untuk mengadakan perundingan ihwal kepemilikan PT Indonesia Asahan Alumunium. Pertemuan ini sendiri dinilai lebih positif dibandingkan penyelesaian melalui jalur hukum yaitu pengajuan ke badan arbitrase.

"Saya mendapat indikasi nanti mulai Rabu akan diajak berdialog mencari beberapa kemungkinan yang lebih praktis," kata Hidayat saat ditemui di Istana Bogor, Senin, 4 November 2013.

Ia juga menyatakan, hingga saat ini belum ada informasi bahwa NAA mengajukan permasalah Inalum ke arbitrase. Menurut Hidayat, Jepang juga tak terlalu yakin untuk menempuh jalur arbitrase yang justru lebih memakan waktu. Meski demikian, Indonesia tak lantas mengabaikan kepastian hukum atas sengketa kepemilikan PT Inalum.

"Bagi kami yang penting kepemilikan, aset, dan manajemen sudah beralih dan sepenuhnya dipegang oleh Indonesia," kata Hidayat.

Ia juga menyatakan, keputusan NAA untuk menempuh jalur dialog dan belum mengajukan ke badan arbitrase mungkin dipengaruhi oleh pemerintah Jepang. Dengan demikian, opsi dialog antara kedua pihak untuk menempuh jalur yang lebih positif dan singkat kembali terbuka.

"Mudah-mudahan di Jakarta, tim perunding kami sudah mulai membahas pertemuan besok itu."

Permasalahan PT Inalum memang belum selesai hingga penetapan pengembalian kepemilikan perusahaan tersebut dari NAA ke Indonesia. Pemerintah sendiri, dengan kepemilikan saham hingga 100 persen, memastikan perusahaan tersebut akan menjadi Badan Usaha Milik Negara.

Meski aset dan kepemilikan sudah ditransfer, NAA masih mempermasalahan proses tersebut hingga ada wacana membawa ke badan arbitrase.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita populer:
Terungkap, Ratu Atut Kerap Belanja Keliling Dunia
Masa Remaja Heru dan Sahabat yang Menangkapnya
Soal Belanja Mewah Ratu Atut, Ini Kata Keluarga
Hobi Belanja, Gaji Atut Tahun 2012 Rp 262 Juta

Berita terkait

Perjalanan Garuda Indonesia, Dari Maskapai Terbaik Hingga Terlilit Utang

25 Oktober 2021

Perjalanan Garuda Indonesia, Dari Maskapai Terbaik Hingga Terlilit Utang

Garuda Indonesia sempat didaulat sebagai 10 besar maskapai terbaik di dunia hingga akhirnya terancam ditutup karena terlilit utang.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Pastikan Restrukturisasi BUMN Bakal Jalan Terus

1 Juli 2020

Erick Thohir Pastikan Restrukturisasi BUMN Bakal Jalan Terus

Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan terus menjalankan program restrukturisasi perusahaan negara.

Baca Selengkapnya

Kementerian Godok Skema Penggabungan Dana Pensiun BUMN

24 Januari 2020

Kementerian Godok Skema Penggabungan Dana Pensiun BUMN

"Selama ini kan satu BUMN punya satu (pengelola dana pensiun). Kalau disatukan akan lebih efisien."

Baca Selengkapnya

Bantah PHK Massal, Dirut Krakatau Steel: Itu Restrukturisasi

4 Juli 2019

Bantah PHK Massal, Dirut Krakatau Steel: Itu Restrukturisasi

PT Krakatau Steel, menurut Silmy, tengah menjalankan program restrukturisasi agar kinerja perusahaan dapat kembali sehat dan berdaya saing.

Baca Selengkapnya

Alasan Menteri Rini Yakin Holding BUMN Tambang Selesai Tahun Ini

22 September 2017

Alasan Menteri Rini Yakin Holding BUMN Tambang Selesai Tahun Ini

Rini Soemarno yakin pembentukan perusahaan gabungan (holding)


BUMN bidang tambang dan migas rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bos PT PAL Sambangi Luhut Bahas Restrukturisasi

13 Juli 2017

Bos PT PAL Sambangi Luhut Bahas Restrukturisasi

PT PAL akan memproduksi empat buah kapal pembangkit listrik senilai USD 320 juta.

Baca Selengkapnya

Holding BUMN Perbankan Tinggal Tunggu Perpres

29 April 2017

Holding BUMN Perbankan Tinggal Tunggu Perpres

Proses holding BUMN sektor perbankan akan rampung pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Gabungkan Bank BUMN Syariah, Patner Timur Tengah Digandeng  

4 Maret 2017

Gabungkan Bank BUMN Syariah, Patner Timur Tengah Digandeng  

Kementerian Badan Usaha Milik Negara berencana menggabungkan bank-bank syariah BUMN tahun ini.

Baca Selengkapnya

Begini Usul Stafsus Menteri BUMN Soal Holding BUMN Tambang

23 Februari 2017

Begini Usul Stafsus Menteri BUMN Soal Holding BUMN Tambang

Staf Khusus Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin, mengusulkan sejumlah hal untuk mendorong agar wacana holding BUMN tambang tak mandek.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan SKK Migas Harus Masuk ke Holding BUMN  

14 Desember 2016

Ini Alasan SKK Migas Harus Masuk ke Holding BUMN  

Dengan adanya holding Pertamina, PGN, dan SKK Migas, sinergi di antara tiga institusi tersebut diharapkan lebih harmonis.

Baca Selengkapnya