Pemerintah Diminta Serius Genjot Investasi

Sabtu, 19 Oktober 2013 19:20 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Institute for Development Economy and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, pemerintah harus melakukan perubahan fundamental pada koordinasi pemerintah pusat dan daerah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan.

Tujuannya, kata dia, membuat cetak biru mengenai memilah percepatan investasi yang tak membebani kebutuhan bahan baku impor. “Tak bisa lagi hanya memakai cara tambal sulam,” kata Enny saat dihubungi, Sabtu, 18 Oktober 2013.

Enny menuturkan defisit transaksi berjalan terbesar melalui defisit neraca pendapatan. Sebagai gambaran, berdasarkan statistik Bank Indonesia tentang transaksi berjalan neraca pendapatan kuartal kedua 2013, penerimaan kompensasi tenaga kerja Indonesia hanya mencapai US$ 57 miliar, sedangkan pembayaran tenaga kerja asing di Indonesia mencapai US$ 321 miliar.

Untuk itu, kata Enny, salah satu perbaikannya dapat dilakukan dengan mensiasati sisi neraca barang dengan mengurangi impor migas berupa pengurangan jumlah konsumsi yang mengandalkan perbaikan infrastruktur transportasi umum. “Tak ada kota besar yang tak bertumpu pada sektor transportasi umum untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak,” ujar dia.

Selain itu, kata Enny, pengurangan nilai foreign direct investment berupa industri padat modal atau capital intensive yang lebih banyak bertumpu pada modal untuk peralatan dengan menggunakan teknologi tinggi ketimbang tenaga manusia. Industri tersebut, kata dia, kebanyakan tak berorientasi ekspor sehingga tak memberi banyak nilai tambah.

Defisit transaksi berjalan triwulan kedua 2013 meningkat menjadi US$ 9,8 miliar atau sekitar 4,4 persen dari pendapatan domestik bruto. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan defisit di triwulan pertama yang bernilai US$ 5,8 miliar atau sebesar 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto.

Sedangkan pada triwulan ketiga 2013, Bank Indonesia memprediksi defisit neraca transaksi berjalan sebesar 3,4 persen dari PDB, lebih rendah dibandingkan kuartal kedua 2013 sebesar 4,4 persen dari PDB.

LINDA HAIRANI

Topik terhangat:
Andi Mallarangeng Ditahan | Foto Bunda Putri | Suap Akil Mochtar | Dinasti Banten

Berita lainnya:
12 Fakta tentang Seks yang Perlu Wanita Ketahui
Begini Cara Melacak Seseorang Via Ponsel
Ini Alasan Microsoft Matikan Windows XP
KPK Temukan Banyak Informasi Baru di Kasus Anas
Bayi Mampu Deteksi Kebohongan


Berita terkait

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

16 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

19 jam lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

22 jam lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

1 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

1 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

2 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

2 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

5 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

5 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya