Analis Tak Yakin Mobil Murah Pakai BBM Non Subsidi

Kamis, 19 September 2013 08:51 WIB

Group vokal JKT48 selaku brand ambassador Honda Brio beraksi saat peluncuran New Honda Brio di Jakarta, Rabu (11/9). Honda meluncurkan new Honda Brio dengan sejumlah varian meliputi new Brio A/T 1.2L dengan fitur lengkap namun harga terjangkau, Brio Sports 1.3L dan Brio Satya yang merupakan produk Low Cost Green Car (LCGC). ANTARA/Zarqoni maksum

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, pesimistis pengguna mobil murah bakal menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi. “Masyarakat menengah ke atas dengan mobil mewah saja masih menggunakan BBM bersubsidi. Apalagi mobil murah dengan target kalangan menengah ke bawah,” ujarnya ketika dihubungi, Kamis, 19 September 2013.

Hal itu juga yang dikhawatirkan sebelumnya oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menilai program mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) akan sia-sia jika nanti konsumsi bahan bakar, terutama Premium, meningkat. "Sarua jeung bohong (sama saja bohong-red) itu namanya," kata dia di kantornya, kemarin.

Seperti diketahui, proyek mobil murah ramah lingkungan merupakan gagasan Kementerian Perindustrian dengan dalih menyediakan kendaraan yang nyaman dan murah bagi konsumen berpenghasilan kecil. Sejumlah produsen mobil asal Jepang menyambut program itu dengan antusias.

Lebih jauh, Komaidi menilai pemerintah tak konsisten dalam kebijakannya. Di satu sisi pemerintah hendak menghemat anggaran dengan memperkecil subsidi BBM serta mengurangi kemacetan. Namun di lain pihak pemerintah malah mengeluarkan kebijakan terkait program mobil murah. "Kalau tak konsisten menghemat anggaran subsidi, jangan buat kebijakan seperti ini.

Pemerintah juga dinilai tidak tepat bila membandingkan kebijakan mobil murah ini dengan negara lain. Karena struktur anggaran negara lain tak terpengaruh oleh subsidi BBM. Ia mencontohkan harga BBM di Thailand berkisar Rp 14-15 ribu per liter dan rakyatnya mampu membeli dengan harga bensin tersebut.

“Maka wajar meraka mengeluarkan mobil murah. Saya juga mengira alasan pemerintah terkait mobil murah untuk menaikan investasi itu kurang logis."

Menurut Komaidi, salah satu cara untuk membenahi kemacetan dan mengurangi subsidi BBM yang membenahi trasportasi publik. Masyarakat akan nyaman jika transportasinya baik dan dengan sendirinya para pengguna kendaraan pribadi akan berganti ke transpotasi publik.

Oleh karenanya, kata dia, sudah seharusnya pemerintah segera memberikan insentif bagi transportasi publik. "Tapi pemerintah sampai saat ini belum juga melakukannya," tuturnya.

ERWAN HERMAWAN

Berita Lainnya:
M.S. Hidayat: Saya Penyebab Kemacetan Jakarta
Ini Curhat Jokowi ke Boediono Soal Mobil Murah
Ahok: Indonesia Lebih Baik dari Amerika
Miss World Muslimah Galang Dana buat Pesantren
Syaharani: Vicky Banyak Menghafal Kamus



Berita terkait

Toyota Gandeng Suzuki Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan  

13 Oktober 2016

Toyota Gandeng Suzuki Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan  

Mereka berharap perusahaan otomotif lain akan bergabung untuk menuju standar industri mobil ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Larang Mobil LCGC Jadi Transportasi Online, Ini Kata Menteri Perhubungan

10 Oktober 2016

Larang Mobil LCGC Jadi Transportasi Online, Ini Kata Menteri Perhubungan

Menurut Budi Karya Sumadi, mesin mobil LCGC punya daya tahan tertentu.

Baca Selengkapnya

LCGC Jadi Taksi Online Belum Dikenai Sanksi

6 Oktober 2016

LCGC Jadi Taksi Online Belum Dikenai Sanksi

Pemerintah menyatakan sanksi atas pelarangan LCGC jadi taksi online belum
dijatuhkan meskipun aturan sudah diberlakukan per 1 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Toyota-Daihatsu Luncurkan LCGC, Menperin: Sangat Indonesia  

2 Agustus 2016

Toyota-Daihatsu Luncurkan LCGC, Menperin: Sangat Indonesia  

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi peluncuran dua produk LCGC kolaborasi antara Toyota dan Daihatsu.

Baca Selengkapnya

Unnes Semarang Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan 2.500 cc

6 Juni 2016

Unnes Semarang Kembangkan Mobil Ramah Lingkungan 2.500 cc

Pengembangan mobil ini dibiayai Kementerian Pendidikan Tinggi dan produsen Viar Motor.

Baca Selengkapnya

Ini Persiapan Andre Widianto di Shell Eco-marathon London

22 Mei 2016

Ini Persiapan Andre Widianto di Shell Eco-marathon London

Tim Sadewa UI lolos seleksi awal untuk mengikuti lomba mewakili Indonesia.

Baca Selengkapnya

Isu Kenaikan BBM Dongkrak Penjualan City Car

11 November 2014

Isu Kenaikan BBM Dongkrak Penjualan City Car

Nilai transaksi di showroom mobil turun drastis sejak Presiden Jokowi memastikan harga BBM bakal naik, dua pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Program Mobil Murah Masih Dievaluasi

29 Oktober 2014

Program Mobil Murah Masih Dievaluasi

Bisa saja nantinya insentif pajak pertambahan nilai barang mewah untuk LCGC dikurangi atau dihapus.

Baca Selengkapnya

Nasib LCGC, Menteri Perindustrian Tanya Sofyan

28 Oktober 2014

Nasib LCGC, Menteri Perindustrian Tanya Sofyan

Kelanjutan program mobil murah akan dibahas dalam rapat
koordinasi dengan Menko Perekonomian.

Baca Selengkapnya

Gaikindo Berharap Industri Mobil Murah Dilanjutkan  

28 Oktober 2014

Gaikindo Berharap Industri Mobil Murah Dilanjutkan  

Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta pernah
menolak proyek industri mobil murah.

Baca Selengkapnya