Pemerintah Diminta Kurangi Ekspor Batu Bara

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 11 Juli 2013 19:28 WIB

Foto udara tambang batubara yang berada di tengah hutan di sekitar Samarinda, Kalimantan Timur. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Energi Nasional (DEN) meminta pemerintah mengurangi ekspor gas dan batu bara agar bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk kebutuhan dalam negeri. Anggota Dewan Energi, Herman Darnel Ibrahim, mengakatan pemerintah harus melakukan reorientasi atas peran gas dan batu bara sebaga penghasil devisa negara menjadi modal pembangunan nasional. "Tapi pengurangan ekspor dilakukan bertahap agar tidak terkena tuntutan dari negara tujuan," kata Herman dalam Dialog Energi di Balai Kartini, Kamis, 11 Juli 2013.

Ia beralasan, kebijakan ekspor gas dan batu bara yang masih gencar dapat mengancam ketahanan energi nasional. Nantinya, sebagai modal ekonomi, gas dan batu bara dapat menjamin ketahanan energi domestik.

Senada, Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Qoyum Tjandranegara mengatakan kebijakan ekpor gas tidak menguntungkan negara. Ia mencontohkan, dengan ekspor gas seharga Rp 4.500 per liter setara minyak, negara kembali membeli BBM (impor) seharga Rp 9.000 per liter. "Justru malah kehilangan devisa Rp 9.500 per liter," ujar Qoyum.

Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pengatur Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Widjonarko sepakat dengan usulan tersebut. Sayangnya, pengolahan dalam negeri belum didukung oleh infrastruktur dan data yang memadai, serta harga gas. Ia mencontohkan, ketersediaan gas sebesar 50 triliun kaki kubik di Jawa Timur tidak bisa diserap. "Itu karena keterbatasan infrastruktur," ujarnya.

Seuai Rencana Komisi Ekonomi Nasional, target bauran energi nasional pada 2025, yakni 25 persen minyak, 30 persen batu bara, dan 22 persen gas. Sementara energi baru terbarukan mendapat porsi sebesar 23 persen. Adapun mulai 2030, minyak hanya 22 persen, batubara 30 persen, gas 23 persen, dan energi baru terbarukan 25 persen.

AYU PRIMA SANDI

Topik terhangat:
Ramadan
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh


Berita lain:

Muatan Porno di Buku SD, Sanksi ke Penerbit Lemah

Kepolisian Lembaga Terkorup, Polri Menjawab

Inilah Pesawat Teraman dan Paling Bahaya di Dunia

Cicil Denda, Susno Duadji Jual Rumah Mewah

Pelajaran 'Porno' Anak Gembala dan Induk Srigala

Berita terkait

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

1 hari lalu

2024, PTBA Yakin Target Produksi 41,3 Juta Ton Batu Bara Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis mampu memproduksi batu bara sebesar 41,3 juta ton di tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

2 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

3 hari lalu

Walhi: Rencana Izin Usaha Pertambangan Bagi Ormas Bisa Perparah Kerusakan Lingkungan

Walhi mengkritik rencana pemberian izin usaha pertambangan kepada ormas keagamaan bisa picu kerusakan lingkungan lebih berat

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

9 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

10 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

10 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

11 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

11 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

12 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

14 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya