TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi, Syariefuddin Hasan meyakini Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Koperasi bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3 persen. Terlebih tren jumlah UKM terus meningkat belakangan ini.
Syariefuddin menyebutkan, akibat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berkelanjutan, jumlah usaha UKM meningkat menjadi 56,5 juta pengusaha di Indonesia. “Kontribusi UKM terhadap GDP sebesar 56 persen dan 97 persen kontribusinyaterhadap penyerapan tenaga kerja,” ujarnya saat membuka Konferensi Pemberdaya UMKM Nasional, Rabu, 3 Juli 2013.
Dengan begitu, menurut dia, bisa dilihat kepentingan strategis pemberdayaan koperasi dan UMKM untuk mendorong perekonomian tumbuh sesuai target pemerintah 6,3 persen. Ia berharap pelaku usaha UMKM dengan segala kelemahan yang dimiliki mereka siap menyambut peluang yang diciptakan pemerintah tersebut.
Pemerintah, lanjut Syariefuddin, mendorong UMKM meningkatkan kualitas dan kuantitas dengan berbagai instrumen. "Kelemahan mereka adalah akses ke finance, institusi perbankan harus familiar dengan pengusaha UMKM," tuturnya. Untuk itu, pemerintah akan mendorong para pengusaha kecil ini berinteraksi dengan perbankan.
Adapun strategi yang diambil pemerintah dengan memberikan pencerahan dan kemudahan agar UMKM dan koperasi memiliki akses ke perbankan”Kami sudah mempersiapkan Kredit Usaha rakyat dan dana bergulir. Jadi kalau punya koperasi atau UMKM, tapa modal kurang, silahkan ajukan kredit dana bergulir," ujarnya.
Setelah mendapat akses pembiayaan, pemerintah memberikan pendampingan agar UMKM bertanggung jawab dalam proses produksi yang baik. "Mendampingi bisnis yang mereka jalankan, agar mereka mampu memasarkan produk-produknya."
Selanjutnya, pemerintah berupaya agar mereka mampu melakukan pemasaran terhadap produk-produknya tidak hanya di dalam negeri tapi juga ke regional dan global. “Kami memilih UKM berkualitas dan kapasitas untuk diberikan akses ke luar negeri," kata Syariefuddin.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
14 Juli 2023
Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026
Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.