500 Peserta Daftar Lomba IT Kominfo

Reporter

Senin, 3 Juni 2013 04:02 WIB

INAICTA Lahirkan Industri Lokal Menuju Pasar Global

TEMPO.CO , Jakarta--Kementerian Komunikasi dan Informatika kembali menyelenggarakan Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA). "Tercatat sudah lebih dari 500 akun yang terdaftar," kata juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto, melalui keterangan resmi, Minggu, 2 Juni 2013.

Ia menjelaskan, sebagian besar akun memilih kategori pelajar untuk individu maupun kelompok, serta profesional individu. Gatot menuturkan, pendaftaran masih dibuka hingga 31 Juli mendatang. Tahap penjurian berlangsung pada 1 sampai 14 Agustus 2013.

Gatot pun menuturkan, ada tiga tahapan dalam kompetisi tersebut. Pertama, calon peserta harus memiliki akun INAICTA untuk mendaftarkan karya. Kedua, peserta wajib mengunduh aplikasi pendaftaran dengan melakukan "login" pada akun INAICTA. Ketiga, jika formulir pendaftaran telah dilengkapi, maka peserta dapat mengunggah aplikasi dengan mengisikan nama karta.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, menjelaskan, ada lima "keyword" dari Information and Communication Technology (ICT) di Indonesia. Kelima pokok itu adalah ICT sebagai pilar pembangunan, penghasil devisa, penyerapan tenaga kerja, pencerdas kehidupan bangsa, serta alat demokrasi dan pemersatu bangsa.

Tifatul mengatakan saat ini ada setidaknya 800.000 mahasiswa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia. "Ini "ranking" kedua setelah ekonomi," ujarnya. Ia pun berharap Indonesia memiliki prestasi besar melalui generasi kreatif yang menang di INAICTA

Ia pun mengatakan kementerian akan mengirim para pemenang INAICTA ke ajang serupa di tingkat Asia Pasifik, serta menghubungkan mereka kepada dunia industri. Tifatul mengatakan, salah satu kategori perbuatan sadis negara adalah mematikan kreativitas anak bangsa. "Karena lahirnya kreativitas itu melalui proses panjang," ucapnya.

Tifatul pun mengungkapkan masih adanya kendala dalam "technopreneur" di Indonesia. Ia mengatakan jaringan dengan kecepatan broadband baru tersebut di kota-kota besar. "Insya Allah tahun ini kami menciptakan sambungan broadband sampai ke Papua," ujarnya. Sehingga, kata dia, orang-orang daerah tidak perlu merantau ke Jakarta.

Ia mengatakan, dengan fasilitas tersebut nantinya masyarakat di masing-masing daerah bisa menciptakan kreasi baru. Selain keterbatasan infrastruktur, Tifatul menyebut kendala lainnya, yaitu industri di Indonesia yang masih sangat "profit oriented". Salah satunya industri pertelevisian.

MARIA YUNIAR

Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei |
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Fathanah

Baca juga
EDSUS GENG MOTOR

Asal-usul Cangkang Keras Kura-kura

Bius Total Pada Manula Tingkatkan Risiko Pikun

Laptop Bisnis Asus Ultrathin U38N Berprosesor AMD

Berita terkait

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

8 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

20 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

25 hari lalu

Kominfo Gandeng Tony Blair Institute Antisipasi Kejahatan Artificial Intelligence

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Tony Blair Institute for Global Change bekerja sama antisipasi kejahatan Artificial Intelligence.

Baca Selengkapnya

Target Internet Minimal 100 Mbps, Link Net: Kami Pelajari Dulu

30 Januari 2024

Target Internet Minimal 100 Mbps, Link Net: Kami Pelajari Dulu

Link Net masih mempelajari potensi penerapan internet minimal 100 Mbps. Butuh penyesuaian infrastruktur dan harga.

Baca Selengkapnya

Nezar Patria Sebut SE Etika Kecerdasan Artifisial Bisa Lengkapi Aturan yang Sudah Ada

20 Januari 2024

Nezar Patria Sebut SE Etika Kecerdasan Artifisial Bisa Lengkapi Aturan yang Sudah Ada

Nezar Patria mengatakan Surat Edaran (SE) Menkominfo No. 9/2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial bisa melengkapi aturan-aturan yang sudah ada.

Baca Selengkapnya

Kominfo Bahas Potensi Teknologi "BTS Terbang" di Indonesia, Apa Itu?

12 Januari 2024

Kominfo Bahas Potensi Teknologi "BTS Terbang" di Indonesia, Apa Itu?

Teknologi BTS itu diharapkan sebagai solusi untuk pemerataan akses telekomunikasi.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Arie Peringatkan X untuk Segera Memberantas Iklan Judi Online

10 Januari 2024

Menteri Budi Arie Peringatkan X untuk Segera Memberantas Iklan Judi Online

Teguran yang sama juga pernah disampaikan kepada Meta, pemilik Facebook dan Instagram untuk membersihkan iklan judi online.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Sebut Pemerintah Sediakan Master Plan Percepatan Gov-Tech

4 Januari 2024

Budi Arie Sebut Pemerintah Sediakan Master Plan Percepatan Gov-Tech

Budi Arie sebut pemerintah menyediakan master plan atau perencanaan utama dan mock up percepatan pembangunan Portal Layanan Publik Digital Nasional.

Baca Selengkapnya

Kominfo Rilis Surat Edaran Etika AI: Tunduk pada UU ITE dan UU PDP

23 Desember 2023

Kominfo Rilis Surat Edaran Etika AI: Tunduk pada UU ITE dan UU PDP

Dalam surat edaran ini, terdapat beberapa poin kebijakan. Diantaranya nilai etika AI.

Baca Selengkapnya

Starlink Belum Dapat Izin di Indonesia, Budi Arie: Bukan Soal Elon Musk Dukung Israel

1 Desember 2023

Starlink Belum Dapat Izin di Indonesia, Budi Arie: Bukan Soal Elon Musk Dukung Israel

Budi Arie Setiadi menegaskan sikap Pemerintah Indonesia yang belum memberikan izin untuk Starlink menjadi penyelenggara telekomunikasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya