Menteri Keuangan Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya sepakat menyetujui Agus Martowardojo sebagai Gubernur Bank Indonesia. Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Demokrat Vera Febianty mengungkapkan, sembilan fraksi mendukung Agus, hanya satu fraksi menolak. "Ada sembilan fraksi, semua setuju aklamasi (mendukung), sedangkan satu menolak sejak awal," ujar Vera usai pemungutan suara di DPR, Selasa, 26 Maret 2013 malam.
Satu fraksi yang menolak dipastikan adalah partai koalisi, yakni Partai Keadilan Sejahtera. Hal ini diamini oleh Vera. Sebelumnya, anggota PKS Ecky Awal Mucharam menyatakan fraksi menolak dengan alasan stabilitas. "PKS memandang stabilitas harus diutamakan. Pergantian menteri bisa mengganggu stabilitas. Agus Martowardojo sangat layak tetap di posisi Menteri Keuangan," ucapnya siang tadi.
Rapat pengambilan keputusan ini berjalan cukup panjang. Dimulai sekitar pukul 13.00, sempat diskors sekitar pukul 17.30, dan baru usai pukul 20.30. Dua Fraksi, yakni Golkar dan PDIP, sempat mengajukan penundaan pengambilan keputusan secara aklamasi hingga esok. Namun, karena Partai Demokrat berhalangan lantaran ada KLB di Bali dan PKS berkukuh menolak aklamasi, maka diputuskan voting malam ini juga.
Hasil pemungutan suara menunjukkan Agus mendapat dukungan hampir dari seluruh anggota Komisi Keuangan. Dari total 54 suara, sebanyak 46 suara menyetujui Agus sebagai Gubernur BI, 7 suara menolak, dan 1 suara abstain.
Anggota Komisi Keuangan DPR, Maruarar Sirait, meminta agar keputusan menerima atau menolak Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI jangan cuma keputusan politik. "Agus Martowardojo lebih baik bagi Indonesia sebagai Menteri Keuangan atau Gubernur BI. Itu pertanyaan besarnya," ucapnya kemarin malam.
Ia pribadi menyatakan tak sepenuhnya puas dengan jawaban Menteri Keuangan dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan kemarin. "Beberapa hal belum puas, tetapi banyak juga yang puas," ujarnya.
Cerita BEM SI soal UKT Naik: Ada yang Komunikasi Intens dengan Rektorat, Ada yang Dibungkam
4 jam lalu
Cerita BEM SI soal UKT Naik: Ada yang Komunikasi Intens dengan Rektorat, Ada yang Dibungkam
Koordinator BEM SI menyebut, ada sejumlah mahasiwa yang telah berkomunikasi dengan pihak rektorat soal kenaikan UKT, tapi ada pula yang justru tidak diberi ruang untuk menyampaikan aspirasinya.