Investasi Baru Sektor Tekstil US$50 Juta

Reporter

Minggu, 24 Maret 2013 22:27 WIB

Buruh bekerja di pabrik tekstil. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, mengatakan investasi baru di sektor tekstil dan produk tekstil tahun ini mencapai US$50 juta. Hampir semua investasi baru di sektor tekstil itu berasal dari pemodal dalam negeri dan siap beroperasi tahun ini. “Investor asing enggan datang ke sini karena kenaikan biaya-biaya. Jadi semua pemain lokal,” kata Ade, kepada Tempo, Minggu, 24 Maret 2013.

Para investor baru lebih memilih Jawa Tengah sebagai lokasi pembangunan pabrik karena besaran upah minimum provinsi (UMP) di daerah itu masih bisa ditoleransi pengusaha. Beberapa daerah yang menjadi lokasi pembangunan pabrik antara lain Semarang, Pekalongan, Tegal, dan Solo.

Investasi dalam negeri muncul yang tetap tumbuh di tengah pertumbuhan industri dalam negeri yang flat dinilai API luar biasa. Meski demikian, pengusaha tidak berani mematok target pertumbuhan tinggi. “Paling-paling sama dengan tahun lalu, lima persen saja,” kata Ade.

Pada 2010, industri TPT tumbuh 1,8 persen sementara tahun 2011, pertumbuhan industri TPT mencapai 7,5 persen.

Di tengah masuknya kucuran investasi di sektor industri tekstil, API memprediksi nilai ekspor tekstil akan turun lima persen. Sebelumnya, API memperkirakan nilai ekspor tekstil pada 2012 mencapai US$12,6 miliar. Pada 2010, ekspor TPT mencapai US$11,22 miliar sementara 2011 ekspor mencapai US$13,23 miliar.

Penurunan, kata Ade, disebabkan oleh banyaknya proses produksi yang tidak berjalan penuh karena pelaku usaha harus melakukan relokasi demi menyesuaikan dengan kenaikan biaya-biaya. “Produksi tidak berjalan penuh karena relokasi ke Jawa Tengah. Kenaikan biaya-biaya seperti UMP, listrik mengganggu proses produksi,” katanya.

Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan tetap menjadi pasar ekspor tekstil andalan Indonesia. Krisis yang tak kunjung selesai di dua kawasan tersebut, kata Ade, tidak mengganggu ekspor tekstil Indonesia. “Walaupun negaranya krisis tapi kan rakyatnya tetap membutuhkan baju,” katanya.

Pada 2011, nilai ekspor tekstil Indonesia ke Amerika Serikat mencapai US$4,5 miliar sementara pada 2010 ekspor ke Amerika mencapai US$4,1 miliar. Pangsa pasar tekstil Indonesia di Amerika Serikat mencapai 5,16 persen pada 2011 dan 4,92 persen pada 2010. Pada 2011, ekspor Indonesia ke Inggris mencapai US$405 juta sementara ekspor tekstil ke Jerman mencapai US$728 juta. Pada 2011, ekspor TPT ke Turki mencapai US$608 juta.

Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian, Ramon Bangun mengatakan, nilai investasi dari pengusaha lokal lebih besar sebenarnya. “Mencapai US$ 80 juta,” ujarnya.

Adapun mengenai prediksi penurunan ekspor sebesar 5 persen, Ramon menilai hal itu tak akan terjadi. “Kalau persoalan UMK selesai, ekspor tidak akan turun,” ujarnya.


ANANDA TERESIA | RAHMA TW

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

10 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

11 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

14 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

14 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

6 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya