Pemerintah Harus Dukung Kebijakan BI Rate

Reporter

Kamis, 7 Maret 2013 22:33 WIB

Bank Indonesia (BI). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Institute Development of Economy and Financial, Ahmad Erani Yustika, mengatakan, pemerintah harus mendukung kebijakan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga patokan (BI Rate) 5,75 persen. "Karena sampai akhir tahun diperkirakan masih ada tekanan pada nilai tukar rupiah," kata dia, Kamis, 7 Maret 2013.

Langkah yang bisa dilakukan pemerintah adalah, dengan menjaga momentum investasi, mempertahankan konsumsi rumah tangga dan meningkatkan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target yang dipatok pemerintah sebelumnya di kisaran 6,6 persen hingga 6,8 persen.

Seperti diperkirakan sejumlah analis, rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kemarin memutuskan mempertahankan BI Rate di level 5,75 persen. Suku bunga tersebut bertahan sejak Februari 2012 dan merupakan level terendah sepanjang sejarah.

Selain pertimbangan laju inflasi terkendali, bank sentral juga memperkirakan perekonomian bisa bertumbuh 6,2 persen pada kuartal pertama tahun ini. “Dengan didukung oleh konsumsi domestik,” kata juru bicara Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah, dalam siaran pers kemarin.

Cadangan devisa sampai akhir Februari 2013 mencapai US$ 105,2 miliar. Jumlah itu setara dengan 5,7 bulan impor. Selain itu pembayaran utang luar negeri pemerintah dinilai di atas standar kecukupan internasional.

Ekonom Standard Chartered, Erick Sugandi, memperkirakan, ekonomi bisa tumbuh 6,5 persen hingga akhir tahun karena terdongkrak konsumsi pemilihan umum. "Ada belanja tambahan dari kebutuhan Pemilu pada kuartal 4 tahun 2013 dan kuartal 1 tahun 2014," ujarnya.

Kepala Ekonom dari PT Bank Mandiri Tbk., Destry Damayanti memprediksi pertumbuhan ekonomi pada semester pertama tahun ini tumbuh sekitar 6,1 - 6,2 persen. Dari sisi eksternal, belum ada perbaikan atas neraca transaksi berjalan. "Belum lagi harga komoditi belum memulihkan ekspor padahal impor minyak dan gas masih terus berlanjut," kata dia.


AYU PRIMA SANDI | MARTHA THERTINA

Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

5 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

6 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

6 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

7 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

7 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

12 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

12 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

12 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya