Presiden Kritik IMF

Reporter

Editor

Senin, 16 Agustus 2004 12:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) yang telah mengeluarkan rekomendasi kebijakan yang hampir membangkrutkan sistem moneter Indonesia. "Akibat kekeliruan itu, kita harus menanggung akibatnya," katanya dalam pidato kenegaraan di Gedung MPR/DPR Jakarta, Senin (16/8). Megawati mengakui, selama krisis ekonomi dua lembaga itu telah banyak membantu. Namun IMF sudah mengakui bahwa rekomendasinya banyak yang tidak tepat. "Untuk itu kita ucapkan terima kasih, namun permintan maaf belumlah cukup," katanya.Menurut Megawati, selama ini Indonesia sudah banyak mendengarkan saran dan rekomendasi IMF, dan saatnya kini mereka mendengarkan keluhan kita yang wajar dan absah. "Mereka juga harus berbuat sesuatu untuk memulihkan reputasi dalam pandangan kita," katanya. Agar Indonesia tidak terus salah urus di bawah IMF, kata Megawati, pemerintah meminta MPR mengeluarkan keputusan No. 5/MPR/2003 untuk mengakhiri kerja sama dengan IMF. Pengakhiran kerja sama itu juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada utang luar negeri.Paket kebijakan ekonomi pasca IMF, kata Megawati, sudah rampung 80 persen. Pelaksanaan paket tersebut telah membantu stabilitas ekonomi makro.Megawati juga menyampaikan bahwa pemerintah telah sukses menjual obligasi pemerintah senilai US $ 1 miliar dengan suku bunga 6,75 persen untuk jangka waktu 10 tahun di pasar internasional. "Kondisi itu menunjukkan masih besarnya kepercayaan internasional terhadap prospek ekonomi Indonesia," katanya.Meski keliru, Megawati juga menyebut jasa-jasa IMF yang telah memprakarsai penjadwalan utang ke negara-negara dan lembaga peminjam. "Langkah-langkah itu meringankan beban pemerintah yang menganggung kekeliruan rekomendasi IMF sendiri," katanya.Megawati juga mengatakan, dalam kurun waktu 2001-2004, pemerintah telah mengumpulkan pajak sebesar Rp 778,1 trilliun. "Pendapatan ini melampaui pendapatan pajak selama 32 tahun terakhir yang hanya Rp 670,2 trilliun," katanya.Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

5 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

7 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

8 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

24 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

25 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

25 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

33 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

49 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

50 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya