TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa regional mengikuti kenaikan saham di bursa Wall Street semalam mampu memicu indeks kembali menembus level 4.800 hari ini. Dimotori saham perbankan, infrastruktur, dan pertambangan yang naik lebih dari 1 persen, indeks lokal langsung melejit sejak awal perdagangan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia siang ini melesat 48,513 poin (1,02 persen) ke posisi 4.800,274, hingga pukul 10.10 WIB. Indeks bahkan sempat ke level tertingginya di 4.811,21, dipimpin saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM).
Analis dari PT BNI Securities, Thendra Crisnanda mengemukakan, indeks saham global yang mayoritas ditutup menguat signifikan dan indeks Dow Jones naik 0,89 persen ke level 14.253, mendekati level tertingginya sejak 2007mampu mengerek IHSG pagi ini. “Pertumbuhan laba emiten kali ini merupakan yang tercepat sejak 1990,” tuturnya.
Tanda-tanda penguatan ekonomi, dukungan dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed), dan valuasi yang cukup menarik dibanding aset lainnya telah mendorong indeks Dow Jones menguat hampir 9 persen sepanjang tahun ini. Sektor jasa terlihat paling besar menyumbang kegiatan ekonomi Amerika. Ini merupakan salah satu indikator meningkatnya permintaan.
“Penguatan bursa global didorong oleh ekspansi bidang jasa di AS serta spekulasi bank sentral dunia akan melanjutkan stimulus guna mendukung pemulihan global,” dia memaparkan.
Dari domestik, nilai tukar rupiah siang ini ditransaksikan cukup stabil di level 9.686 per dolar AS, yang berarti menguat 7 poin dibanding penutupan Selasa kemarin.
Transaksi mencapai 2,75 miliar saham, dengan nilai Rp 2,39 triliun, serta frekuensi 70,04 ribu kali transaksi. Harga 173 saham naik 59 saham turun, serta 91 saham lainnya stagnan, dan investor asing kembali mencatat pembelian bersih Rp 232 miliar.
Saham–saham yang mendongkrak indeks kali ini antara lain: TLKM naik 3,3 persen ke Rp 10.850, Vale Indonesia (INCO) naik 3,7 persen ke Rp 2.775, Indofood menguat 3,4 persen ke Rp 7.600, Bank Mandiri (BMRI) naik 1 persen, Bank BCA (BBCA) naik 1,4 persen menjadi 10.650, serta Bank BRI (BBRI) juga menguat 1,2 persen menjadi Rp 1,2 persen.
Bursa regional siang ini bergerak menghijau. Bursa Tokyo menguat 1,32 persen, bursa Hong Kong naik 0,82 persen, bursa Shanghai naik 0,29 persen, bursa India naik 1,4 persen, serta bursa Singapura juga naik 0,78 persen.
VIVA B. K
Berita terkait
IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS
4 hari lalu
IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)
Baca SelengkapnyaIHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
13 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
22 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
27 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
59 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya