TEMPO.CO, Jakarta - Seteru Grup Bakrie, Nathaniel Rothschild, belum mau berkomentar soal aksi penjualan saham Grup Recapital yang salah satunya dibeli oleh pengusaha asal Indonesia, Hary Tanoesoedibjo.
"Kami belum bisa berkomentar soal situasi ini. Kami akan menyampaikan pendapat kalau memang sudah waktunya,” kata juru bicara Nathaniel Rothcshild, Ian Middleton, dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Selasa, 19 Februari 2013.
Seperti diketahui, bos Media Nusantara Citra Grup, Hary Tanoe, memutuskan untuk membeli sebanyak 3 juta lembar saham Bumi Plc. Menurut Hary, ada dua alasan utama yang jadi pertimbangannya untuk melakukan investasi tersebut.
Pertama adalah ia menilai tidak akan sia-sia berinvestasi di perusahaan sekelas Bumi Plc dengan aset tambang yang dimiliki mereka. "Dan yang kedua, membantu pengusaha nasional yang sedang melakukan fund raising," ujar Hary Tanoe dalam pesan pendek kepada Tempo.
Sebelumnya, dalam siaran pers Bumi Plc, disebutkan bahwa Recapital Grup yang terdiri atas PT Recapital Advisors dan PT Bukit Mutiara melepas saham mereka, yang sebanyak 24,2 juta, kepada tiga investor, yaitu Avenue Luxembourg SARL yang membeli 13,6 juta saham; Fund Manager Argyle Street Management Limited yang membeli 7,5 juta saham; dan Flaming Luck Investments Limited, yang saat ini dikuasai Hary Tanoesoedibjo, sebanyak 3 juta saham.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.