Harga Buah Impor Kian Melejit

Senin, 18 Februari 2013 19:55 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Surakarta - Sejak pemerintah membatasi impor beberapa produk hortikultura sejak awal Januari 2013, harga buah impor terus melambung. Seorang pedagang buah di Pasar Gede Solo, Jumadi mengatakan pembatasan buah impor menyebabkan harganya naik tajam. "Bahkan sampai naik dua kali lipat," katanya di kiosnya, Senin, 18 Februari 2013.

Dia mencontohkan, harga anggur merah naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 85 ribu per kilogram. Lalu harga buah pir shiangli dari Rp 20 ribu kini menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan harga apel fuji melejit dari Rp 12 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

Saat ini ada 13 produk yang masuk dalam pembatasan impor seperti durian, pisang, pepaya, mangga, dan melon dan untuk sayuran yaitu kentang, kubis,wortel, dan cabai. "Rata-rata stok berkurang 50-70 persen setelah ada pembatasan impor," ujar Jumadi, yang juga ketua paguyuban pedagang di Pasar Gede. Dia memperkirakan, pembeli buah impor akan terus berkurang karena harganya semakin tidak terjangkau.

"Saya perkirakan setelah Imlek banyak yang tidak mau lagi beli buah impor. Kalau pas Imlek memang masih cukup banyak karena untuk kebutuhan Imlek," katanya. Menurutnya pembatasan impor untuk buah tidak perlu dilakukan. Sebab, selama ini buah impor tidak mengganggu pasaran buah lokal. "Masing-masing punya pasaran sendiri dan tidak saling bersaing," ujarnya.

Sedangkan untuk produk pertanian, harga sayuran impor masih stabil. Seorang pedagang di Pasar Legi, Martini mengatakan saat ini harga wortel impor masih Rp 10 ribu per kilogram. "Kalau produk lokal Rp 8 ribu per kilogram," katanya.

Pembeli cenderung membeli wortel impor karena bentuknya lebih besar dan warnanya lebih menarik. Dia tidak tahu-menahu soal pembatasan impor. "Karena saya punya barangnya, ya saya jual," ujarnya.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan Surakarta Rohanah mengatakan kebijakan pembatasan impor adalah kebijakan pemerintah pusat. Dia tidak bisa mengendalikan masuknya buah atau sayuran impor ke pasar-pasar tradisional di Surakarta."Tugas kami hanya memastikan produk yang dijual di pasar tradisional termasuk produk impor, layak konsumsi," ujarnya. Dia memastikan saat ini stok buah dan sayur di pasar tradisional masih mencukupi.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

6 jam lalu

KPK Dalami Aliran Uang Perjalanan Dinas Syahrul Yasin Limpo, Periksa Bos Travel di Sulawesi Selatan

KPK jadwalkan ulang pemanggilan pemilik Maktour Travel Fuad Hasan Masyur yang mangkir dalam pemeriksaan kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

13 jam lalu

KPK Periksa Pemilik Suita Travel Telusuri Modus Syahrul Yasin Limpo ke Luar Negeri Seolah Perjalanan Dinas

Tim penyidik KPK periksa 4 saksi dari travel dalam kasus TPPU bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

1 hari lalu

Usai Jalani Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Serahkan Dihukum Apapun

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyerahkan putusan Dewan Pengawas (Dewas) sesuai ketentuan hukum jika terbukti menyalahi wewenang dalam sidang etik.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

1 hari lalu

Mentan Minta Madura Kembali Wujudkan Swasembada Pangan

Indonesia pernah swasembada pada 2017, 2019, dan 2020. Pertanian di Madura punya potensi besar menjadi lumbung pangan.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

4 hari lalu

Mentan Amran Tinjau Pertanaman Padi di Sulawesi Selatan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau jalanya pertanaman padi di sejumlah sentra wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

6 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

6 hari lalu

Serikat Petani Indonesia Dukung Penuh Pompanisasi

SPI mendorong semua anggota menggunakan fasilitas pompa dalam mengantisipasi musim kering dampak el Nino.

Baca Selengkapnya

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

6 hari lalu

Auditor BPK Disebut Minta Rp 12 Miliar untuk Menerbitkan WTP Kementerian Pertanian era Syahrul Yasin Limpo

Permintaan itu agar Kementerian Pertanian mendapat predikat WTP dari BPK karena ada kejanggalan anggaran proyek food estate era Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

6 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat membantah kesaksian empat mantan anak buahnya di lembaga itu dalam persidangan.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

7 hari lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya