Yogyakarta Akan Operasikan Lembaga Penjamin kredit  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 2 Januari 2013 19:28 WIB

Sejumlah wanita menata sirup dari bahan herbal di Mergangsan, Yogyakarta (23/7). Sirup yang terbuat dari Secang, Asem dan bahan herbal lainnya, dijual dengan harga RP 12.000 per botol. Foto: ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Yogyakarta - DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan sudah memiliki lembaga penjamin kredit bagi pelaku usaha kecil-menengah pada akhir 2013 ini. Lembaga dengan nama Perusahaan Penjamin Kredit Daerah (PPKD), yang telah dibuatkan peraturan daerah pada Desember 2012, itu saat ini sedang dalam tahap membentuk perseroan terbatas (PT).

“Kalau status PT sudah jadi, kami langsung daftarkan ke Kementrian Hukum dan HAM,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, Gatot Setyo Susilo, Rabu, 2 Januari 2013.

Selain menyiapkan badan hukumnya, pemerintah daerah saat ini sedang membentuk tim untuk melakukan tes uji kepatutan dalam menentukan jajaran direksi dan karyawan lembaga penjamin kredit itu. “Butuh 5-7 karyawan untuk menjalankan PPKD itu, yang benar-benar paham persoalan perbankan,” kata dia.

Lembaga penjamin kredit ini sedianya dibentuk guna mengatasi persoalan akses modal pelaku usaha kecil-menengah. Persyaratan perbankan yang mengharuskan pengajuan kredit dengan agunan membuat pemerintah DIY membentuk lembaga ini.

“Bukan lantas bisa pinjam tanpa agunan, melainkan lembaga ini akan menjadi pemberi rekomendasi bagi pihak bank agar pelaku usaha kecil dan menengah lebih mudah mengakses permodalan dengan jaminan lembaga pemerintah,” kata Sekretaris Komisi B DPRD DIY Agus Mulyono.

Sejauh ini, pemerintah DIY sendiri telah menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) Yogyakarta sebagai mitra penyaluran kredit. Sedangkan pada pendirian lembaga penjamin ini, DPRD pun telah menyetujui penyertaan modal awal melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2013 sebesar Rp 25 miliar.

Pemerintah di tingkat kabupaten dan kota di Yogyakarta juga diminta menyumbang permodalan masing-masing Rp 5 miliar sehingga total dapat mencapai angka Rp 50 miliar. Agus mengatakan, adaya lembaga penjamin ini setidaknya bisa menjadi satu upaya penguatan perekonomian daerah yang selama ini ikut disokong sekitar 400 ribu usaha mikro-kecil-menengah.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

53 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya