Pasar Modal Indonesia Jauh Tertinggal dari Malaysia

Reporter

Senin, 17 Desember 2012 19:29 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Direktur Center for Banking Crisis Achmad Deni Daruri memaparkan posisi pasar modal Indonesia saat ini jauh tertinggal dengan negara tetangga, Malaysia. Negeri Jiran ini menempati urutan kedua terbesar dalam mengumpulkan dana penawaran saham perdana (initial public offering -IPO) di dunia.

"Malaysia hanya kalah dari Amerika Serikat. Malaysia sudah mampu memanfaatkan pasar modalnya sehingga masuk jajaran bergengsi," kata Deni, Senin, 17 Desember 2012.

Malaysia, bahkan mengalahkan bursa-bursa saham di negara-negara besar seperti London, Hong Kong dan Cina. Ini dikarenakan pasar modal di sana lebih efisien, transparan dan akuntabel.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ratna Dhewani menambahkan kualitas informasi keterbukaan yang disampaikan oleh para emiten kepada regulator saat ini memang belum sepenuhnya transparan. "Dalam laporan kuartal misalnya, polanya sudah terbaca ada semacam pengelolaan sehingga pendapatan biasanya terboosting di kuartal akhir."

Ratna menambahkan informasi yang diterima oleh publik saat ini juga belum merata. Masih ada beberapa kelompok yang bisa mendapatkan informasi lebih ketimbang yang lain.” Permasalahan, tidak pada aturan tetapi lebih pada penerapan dan penegakan aturan.”

Berdasar data hingga Agustus lalu, setidaknya terdapat 165 kasus dugaan pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh para emiten. Kasus tersebut mencakup soal keterbukaan emiten perusahaan publik, perdagangan efek dan pengelolaan investasi. 12 kasus diantaranya bahkan kasus dugaan tindak pidana di bidang pasar modal, dan 56 kasus yang masih dalam tahap pemeriksaan.


Ratna menyadari, dengan jumlah emiten yang mencapai lebih dari 400 saat ini memang tidak mudah bagi Bapepam untuk mengawasi satu per satu. Tetapi, fungsi pengawasan ini bisa diperbaiki di masa depan terutama dengan dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan sehingga pengawasan bisa lebih efektif.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

1 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

10 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

19 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

25 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

56 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya