OECD : Indonesia Akan Pimpin Pertumbuhan ASEAN

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 19 November 2012 12:25 WIB

Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Pnom Penh - Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menilai Indonesia akan mampu memimpin pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara. Sebab, kuatnya permintaan domestik akan menjadi mesin pendorong pertumbuhan di kawasan dalam lima tahun mendatang. Kesimpulan itu dinyatakan OECD dalam laporan terbaru OECD Southeast Asian Economic Outlook 2013: dengan Perspektif terhadap Cina dan India, yang dipublikasikan pada Minggu, 17 November 2012.

“Indonesia kami perkirakan bisa tumbuh rata-rata 6,4 persen per tahun pada 2013-2017, seiring dengan upaya reformasi ekonomi dan investasi infrastruktur yang didorong oleh pemerintah saat ini,” ujar OECD dalam keterangan tertulisnya.

Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan Brunei, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Angka pertumbuhan Indonesia diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata 10 negara ASEAN sebesar 5,5 per tahun pada 2013-2017. Namun, pertumbuhan Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan 10 negara ASEAN ditambah Cina dan India yang diperkirakan sebesar 7,4 persen pada 2013-2017.

Menurut OECD, ekonomi ASEAN menunjukkan ketahanan hingga 2017, walaupun pertumbuhan dalam negara Asia berkekuatan ekonomi baru--termasuk ASEAN, Cina, dan India--akan mulai melambat secara bertahap, terutama karena pertumbuhan yang melambat di Cina. Dampak ketidakpastian yang mendunia, khususnya dari zona Euro, terlihat, namun tetap terbatas secara keseluruhan.

“Pertumbuhan permintaan domestik, khususnya konsumsi pribadi dan investasi, akan menjadi penggerak utama pertumbuhan di sebagian besar negara ASEAN. Pertumbuhan akan menjadi kurang dapat diandalkan dalam ekspor bersih dibandingkan dengan di masa lalu. Perluasan kelas menengah tampaknya akan terus mendorong permintaan domestik," ujar Wakil Sekretaris Jenderal OECD, Rintaro Tamaki, pada peluncuran Outlook, di Konferensi Tingkat Tinggi Bisnis ASEAN di Phnom Penh, Senin, 19 November 2012.

ABDUL MALIK

Terpopuler:

BP Migas? Wassalam!

Suramadu Dinilia Tak Mampu Genjot Investasi Madura

BP Migas Bubar, Karyawan Diademkan SBY

BP Migas Bubar, Ditumbangkan 12 Ormas

BNI Terbaik se-Asia Tenggara Dalam Ketenagakerjaan dan CSR

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

16 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

2 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

7 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

10 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya