PT DI dan Airbus Military Akan Upgrade NC212-400

Reporter

Editor

Eni Saeni

Kamis, 8 November 2012 20:57 WIB

Produksi Pesawat di PT. Dirgantara Indonesia (DI) (Indonesian Aerospace Inc.) di Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Bandung-PT Dirgantara Indonesia meneken kerjasama dengan Airbus Military untuk mengembangkan versi upgrade C212 yang akan mengusung nama NC212-400 di sela perhelatan Indo Defence 2012 di JIExpo, Jakarta, Kamsi, 8 November 2012.


""C212-400 akan kita kembangkan versi lebh sipil," kata juru bicara PT Dirgantara Indonesia, Asisten Direktur Administrasi Bidang Pembinaan Komunikasi, Sonny Saleh Ibrahim saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 November 2012.


PT Dirgantara Indonesaia dan Airbus Military akan urunan modal untuk mengembangkan pesawat itu selama 18 bulan ke depan. Biaya pengembangan pesawat dibagi sama rata antara PT Dirgantara Indonesia dan Military. "Total biaya pengembangannya US 15 juta Dollar," kata Sonny.

Sonny mengatakan, analisa pasar bersama yang dilakukan dua perusahaan itu mendapati, kebutuhan dunia untuk pesawat sipil berukuran kecil-medium sekelas C212 saat ini berkisar 400 unit hingga 450 unit dalam 10 tahun ke depan. "Lewat kerjasama ini kita akan merebut 40 persen pasar ini di seluruh dunia," kata dia.

Menurut dia, semua proses pengembangan dan produksi perdana pesawat NC212 itu akan dilakukan di fasilitas PT Dirgantara Indonesia di Bandung. Pesawat itu dipersiapkan untuk mengantungi sertifikasi yang diterbitkan oleh EASA dan FAA.

Sonny menuturkan, lewat kerjasama ini, Airbus Military bisa menekan biaya pengembangan itu dengan memanfaatkan kemampuan enggineering PT Dirgantara Indonesia. Sementara PT Dirgantara Indonesia bisa memanfaatkan koneksi Airbus Military untuk membidik pasar yang lebih luas dengan koneksi Uni Eropa. "Pasarnya jadi lebih luas," katanya,

Versi upgrade C212 ini, yakni NC212, di antaranya dengan mengganti peralatan navigasi dan komunikasi yang asalnya serba analog menjadi versi digital, serta perombakan interior untuk mendongkrak kapasitas penumpang yang asalnya hanya 24 penumpang menjadi 28 penumpang. Versi perdana pesawat ini ditargetkan sudah diproduksi pada 2013 nanti.

Sonny menjelaskan, selama ini kerjasama PT Dirgantara Indonesia memproduksi C212 under-license Airbus Military. Selain kerap bersaing di pasar yang sama, setiap unit pesawat C212 yang terjual, PT Dirgantara wajib membayar lisensi pesawat itu pada Airbus Military.

Dengan kerjasama ini, posisi PT Dirgantara dan Airbus Military jadi mitra sejajar. "Nggak perlu bayar-bayar lisensi:" kata dia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

22 Februari 2024

Apa Peran PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam Pengembangan Mobil Terbang Vela Alpha

PT Dirgantara Indonesia (Persero) turut serta dalam pengembangan mobil terbang Vela Alpha. Bagaimana peran PTDI di proyek ini?

Baca Selengkapnya

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

17 Februari 2024

Bappenas, PT DI dan Pemprov Bali Teken Kerja Sama Pemanfaatan Pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) , Kementerian PPN/Bappenas, dan pemerintah provinsi Bali menandatangani kesepakatan bersama pemanfaatan pesawat N219.

Baca Selengkapnya

Pembayaran Gaji Karyawan PT Dirgantara Indonesia Bermasalah, Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Pembayaran Gaji Karyawan PT Dirgantara Indonesia Bermasalah, Ini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir merespons persoalan pembayaran gaji karyawan PT Dirgantara Indonesia yang mesti dicicil.

Baca Selengkapnya

PTDI Belum Lunasi Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Perusahaan

19 Desember 2023

PTDI Belum Lunasi Gaji Karyawan, Ini Penjelasan Perusahaan

Perusahaan pelat merah produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia atau PTDI belum melunasi gaji karyawannya pada November 2023.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Ekspor 6 Pesawat NC212i ke Filipina

20 Oktober 2023

PT Dirgantara Indonesia Ekspor 6 Pesawat NC212i ke Filipina

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengekspor 6 pesawat terbang NC212i ke Filipina.

Baca Selengkapnya

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

18 Oktober 2023

PT Pindad, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia Dilaporkan ke Ombudsman, Apa Kasusnya? Ini profilnya

Tiga Perusahaan BUMN dilaporkan ke Ombudsman yaitu PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia. Soal jual senjata ilegal ke Myanmar?

Baca Selengkapnya

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

17 Oktober 2023

Diduga Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, 3 BUMN Dilaporkan ke Ombudsman

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan (SSR) melaporkan tiga BUMN ke Ombudsman RI tentang dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar

Baca Selengkapnya

Profil 3 BUMN yang Dituding Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

6 Oktober 2023

Profil 3 BUMN yang Dituding Jual Senjata ke Junta Militer Myanmar

Tiga BUMN dituding menjual senjata ke Junta Myanmar pasca kudeta pada 1 Februari 2021. Berikut profil tiga BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

5 Oktober 2023

Kasus Dugaan 3 BUMN Jual Senjata Ilegal ke Myanmar, Komnas HAM Didesak Investigasi

Organisasi koalisi masyarakat sipil untuk reformasi sektor keamanan meminta Komnas HAM usut kasus dugaan penjualan senjata ilegal ke Myanmar oleh 3 BU

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia dan Lokheed Martin Kerja Sama Pengadaan Sikorsky S-70M Black Hawk

23 Agustus 2023

PT Dirgantara Indonesia dan Lokheed Martin Kerja Sama Pengadaan Sikorsky S-70M Black Hawk

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Sikorsky, perusahaan Lockheed Martin, kerja sama pengadaan helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk.

Baca Selengkapnya